Pelalawan,reportaseindonesia.id | Peduli dengan kaum dhu’afa, MDI dan FPI Pangkalan Kuras serahkan bantuan untuk Ibu Yeti Ari Ningsih janda beranak 8 orang serta 5 diantaranya adalah anak yatim warga desa sorek dua kecamatan pangkalan kuras, kabupaten pelalawan, provinsi riau,jumat (12/7/2019).
Pantauan reportaseindobesia.id dilokasi penyerahan bantuan tersebut dimana bantuan yang diberikan kepada ibu Yeti ari Ningsih itu langsung diserahkan oleh ketua MDI pangkalan kuras,Ustadz Suardi, Shi yang merupakan ketua FPI pangkalan kuras dengan didampingi sekretaris MDI , Ustadz Saiful Rahman,S.pd , sekretaris FPI pangkalan kuras serta sekaligus koordinator dibidang hukum dan ham MDI pangkalan kuras,Ustadz Irwansyah,Shi,koordinator seksi pengembangan ekonomi syari’ah,Ustadz Arif Priono, S.pdi,M.pdi,Koordinator seksi dakwah MDI pangkalan kuras,Ustadz Martunus.
Ketua MDI dan FPI Pangkalan Kuras, ustadz Suardi,Shi kepada reportaseindonesia.id menuturkan,MDI dan FPI
Pangkalan Kuras selain bergerak dibidang dakwah tetapi juga bergerak dibidang sosial diantara salah satunya adalah peduli terhadap kaum dhu’afa dan ini hari kami serahkan bantuan kepada Ibu Yeti Ari Ningsih.

” Ini adalah infaq, sedekah serta zakat yang kami kumpulkan dari hamba-hamba Allah, ungkapnya.
Ustadz Suardi menambahkan, Penyerahan bantuan hari ini bukan yang pertama kalinya tetapi sebelumnya juga sudah pernah kita lakukan dan diantaranya adalah membuatkan rumah tempat usaha untuk pak Amrizal pedagang telur puyuh keliling yang memiliki keterbatasan pandangan.
” Kedepan kalau murah rezeki koperasi MDI kita maka kita berusaha lebih banyak lagi untuk membantu kaum dhu’afa sebab MDI kita sudah ada koperasi kecil-kecilan dan Koperasi itu baru sebatas menjual pulsa HP serta pulsa listrik saja karena baru sebatas itu kemampuan dana kita,namun kedepan insya Allah akan kita tambah menu yang kita jual dikoperasi kita,sebut ustadz suardi.
Dikatakannya,Insya Allah kita akan usahakan menjual kebutuhan rumah tangga seperti beras, minyak goreng, gula, garam, sabun serta lain- lainnya karena semua ustadz yang ada di MDI dan FPI kita wajibkan untuk belanja dikoperasi kami tersebut.
” Hasilnya itulah yang insya allah akan kita gunakan untuk membatu kaum- kaum dhu’afa tersebut dan modal koperasi itu didapat dari infaq, sedekah dan zakat kawan-kawan ustadz kita semua serta hamba-hamba allah yang mau berinfaq, sedekah dan berzakat melalui MDI Pangkalan Kuras.
Oleh sebab,lanjutnya, kami MDI dan FPI Pangkalan Kuras juga mengimbau serta mengajak masyarakat khususnya umat islam jika ingin berinfaq, sedekah, zakat ,maka kami dari MDI dan FPI akan bersedia menerima infaq, sedekah serta zakat dan kami akan menyalurkanya dengan tepat sasaran tanpa syarat administrasi apapun,jelasnya.
Tempat tinggal seorang janda yang memiliki 8 orang anak
Dijelaskan ustadz Suardi, Ibu Yeti Ari Ningsih sudah sepantasnya mendapat perhatian dari berbagai pihak karena Ibu Yeti seorang janda yang menghidupi 8 orang anaknya dimana yang masih anak-anak di bawah umur sebanyak 5 orang diantaranya adalah anak yatim.
” Sekali lagi Kami mengajak serta mengimbau kepada semua pihak agar peduli terhadap kehidupan Ibu Yeti dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil tersebut,imbuhnya.
Sementara itu tetangga Ibu Yeti yakni bapak Maulana ketika diwawancarai seputar kehidupan ibu yeti mengatakan, Memang benarkan bahwa kehidupan Ibu Yeti bersama anak-anaknya sangat memprihatinkan dimana ia tinggal dengan ukuran rumahnya yang berukuran 4 meter X 7 meter persegi dan itupun kami bangun dengan cara bergotong – royong.
Suami pertama ibu Yeti meninggal dimana suaminya yang pertama meninggalkan anak sebanyak 5 orang serta Kemudian Ibu Yeti menikah lagi tetapi tidak lama setelah menikah ibu Yeti bercerai.
“lalu ibu Yeti tersebut menikah lagi dan mendapatkan sebanyak 3 orang anak dan yang paling dramastisnya suaminya terakhirnya meninggalkan ibu yeti begitu saja, pungkasnya
Penulis : Arisman
Editor : Hargono