412 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Depok,reportaseindonesia.id | Dinas Sosial Kota Depok menggelar kegiatan forum rencana kerja perangkat daerah tahun 2020 dengan mengusung tema “Wujudkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Berkualitas Menuju Depok yang Lebih Unggul” bertempat di Wisma Hijau, Cimanggis, Depok.
Kegiatan yang di buka langsung Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna turut dihadiri Asisten Ekonomi dn Hukum Pemkot Depok Sri Utomo, Danramil 06/Cimanggis Mayor Kav Imam Purwanto serta tamu undangan lainnya.
Ditemui seusai kegiatan, Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna menyampaikan, Angka kemiskinan di Kota DepokĀ dari 2,14 % tahun sebelumnya di 2019 kita di angka 2,07% ini bukan hanya pekerjaan pemerintah tapi kerja dari semua pihak dan kita bersyukur peringkat ke-3 nasional itu kan tidak gampang, walaupun mungkin belum bisa kita layani semuanya.
“Minimal bisa dipertahankan, jarena tidak gampang, kita dorong sektor non formal tentunya banyak sekali usaha jasa kuliner terutama karena juga produk-produk UMKM ini beli dan bela Depok menjadi tag line kita, dari kita untuk kita, “ujar Pradi. Rabu (26/02/2020)
Lebih lanjut Pradi mengatakan, Kami sedang minta kepada Dinas Diskominfo supaya apa yang disampaikan tadi oleh bu dewan Tengku Farida ini bisa terealisasi sehingga tidak ada kerancuan terkait dengan data-data terutama ketika kita memberikan bantuan kepada masyarakat,
“Sementara di tahun ini sebanyak 257.811 jiwa yang kita bantu dari bantuan BPJS yang sebanyak 42.000/bln jadi kita berikan dan jangan sampai kita keliru, termasuk juga hal-hal yang lain misalnya masuk sekolah mohon maaf misalnya mengaku tidak punya dan sebagainya, ketika ini terintegrasi dalam suatu data tinggal kita klik dan langsung terlihat benar tidak dia termasuk masyarakat yang perlu bantuan, “imbuhnya.
Depok menjadi kota harapan untuk sebuah perubahan, mungkin kalau ditanya persentasi satu persatu bisa ditanya, apa motifasinya yang pasti nampaknya di Depok ini boleh dilihat beragam kuliner dengan kemajemukan ini menjadi sebuah keuntungan sebetulnya buat kita berarti tentunya ini menjadi sebuah persoalan sendiri untuk Depok ketika misalnya berdagang, berjualan tidak pada tempatnya ini pasti menjadi persoalan kita termasuk juga kubikasi sisa-sisanya itu yang menjadi semakin bertambah setiap hari sementara daya tampung sampahnya kita kan sangat terbatas, jadi hendaknya memang menjadi urusan kita kedepan.
“Smart City ini kan tujuannya mudah dipahami, cepat dan tepat waktu dan ini harapannya kedepan, dan termasuk juga didalamnya disisi nyaman buat semua tentunya menjadi target juga yang harus kita dorong untuk smart city percepatannya. Informasi itu menjadi maha penting untuk saya, terkait dengan pers itu sebagai penyambung lidah masyarakat atau juga sumber informatif apa yang dilakukan oleh pemerintah termasuk juga kritik-kritik yang dilakukan oleh pers itu sendiri yang membangun tentunya nah inilah menjadi salah satu kacamata kami yang didalam melihat, mendengar apa yang memang telah, sedang dan akan kami kerjakan kedepan termasuk juga harapan-harapan dari masyarakat ini menjadi maha penting khusus pers buat kami, insya allah akan semakin sinergi kedepan dan mungkin bisa kita tempatkan khusus cuma kan undang-undang yang tidak boleh, kalau perlu bisa jadi OPD sendiri, tapi kan tidak boleh, “pungkas Pradi. (agus/rina)