Depok,reportaseindonesia.id | Menindak lanjuti surat edaran yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kota Depok terkait merebaknya virus Covid-19, siswa siswi seluruh sekolahan di Kota Depok diajurkan belajar dirumah. Salah satunya SDN Cilangkap 5 yang saat ini menempuh pendidikan dengan menggunakan metode classroom.
Saat ditemui wartawan, Sumarni, S.Pd salah satu guru pengajar di SDN Cilangkap 5 mewakili kepala sekolah Sumiati, S.Pd mengatakan, Mewajibkan semua guru untuk melakukan pembelajaran online, baik guru kelas maupun guru bidang studi untuk saya dan kebanyakan teman-teman di sekolah kami khususnya untuk kelas atas 4, 5, 6 kami menggunakan pembelajaran onLine dengan menggunakan aplikasi google Classroom dan via WA grup juga.
“Sebenarnya google Classroom ini saya sudah gunakan satu tahun ini, untuk memotivasi kegiatan pembelajaran siswa di rumah dan akhirnya sangat berguna sekali ketika adanya perlakuan lockdown oleh pemerintah. Semua peserta didik mengunduh aplikasi google Classroom lalu kami para guru memberikan materi serta soal-soal untuk dikerjakan oleh peserta didik di rumah dengan didampingi oleh orangtua,” ujar Sumarni.


Lebih lanjut Sumarni menambahkan, Poses pembelajaran mulai pukul 08.00 wib pagi kami memberikan materi dan soal2, lalu mereka menyetor semua hasil pekerjaannya pada aplikasi tersebut paling lambat pukul 12.00 wib
“Kami mengoreksi dan langsung memberikan skor kepada peserta didik. Selain menggunakan aplikasi google classroom kami juga menggunakan grup WA untuk memberikan materi serta soal2 latihan kepada peserta didik kami, pada grup WA terserbut para peserta didik menyetorkan foto saat mereka belajar di rumah dan menyetor hasil pekerjaan mereka via japri ke kontak gurunya masing-masing agar teman-teman yang lain tidak menyontek hasil pekerjaannya,” imbuhnya.
Saya menggunakan 2 metode ini yaitu via google classroom dan WA grup karena masing-masing ada kelebihannyaa. Untuk google classroom tidak semua anak mempunya hp ataupun laptop serta kuota, bagi mereka yang memiliki itu semua merupakan hal yg mengasyikan.
Untuk grup WA kebanyakan peserta didik menggunakan hp orang tuanya
“Kami beri waktu sampai pukul 12.00 wib karena tidak semua anak memiliki HP ketika HP dibawa ortunya kerja atau pergi maka mereka harus menunggu orangtuanya pulang dulu untuk mengerjakan soal-soal itu, akan tetapi kebanyakan dari mereka menyetor dibawah pukul 12.00 wib,” kata Sumarni.

Terkait tanggapan wali murid dan murid mengenai metode pembelajaran seperti ini Sumarni mengatakan, awalnya sih wali murid dan anak2 merespon dengan positif
“Tetapi baru 2 hari diliburkan mereka sudah mengeluh, Wali murid bingung dengan tugas-tugas onlilne anak-anaknya serta lelah dengan pola tingkah anaknya yang ada di rumah seharian. Bagi anak-anak mereka tetap senang menerima tugas-tugas dari kami walaupun sebenarnya mereka lebih senang mengerjakan itu semua di kelas,” tutur Sumarni.
Satu lagi metode yang akan saya gunakan yaitu daring langsung melalui VC kami membuat grup FB agar bisa bertatap muka dengan anak-anak
“Harapan saya dengan adanya musibah ini semua masalah ini cepat berakhir, semuanya sehat, agar kami sebagai guru dapat melaksanakan tugas seperti biasa, bisa berkumpul dengan murid-murid di kelas dengan nyaman, karena pembelajaran tatap muka di kelas merupakan hal paling terbaik bagi kami dan murid-murid. Tapi, jika memang masalah corona ini belum terselesaikan kami sebagai guru tetap melaksanakan tugas dengan baik, dengan metode Daring atau online ini, tugas kami bukan hanya memberikan pengajaran tapi yang utama adalah mendidik mereka, untuk pembelajaran di kelas tingkat sekolah dasar itu lebih efektif belajar dikelas daripada metode Darling atau online,” pungkasnya. (agus)