339 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Pelalawan,reportaseindonesia.id | Sehari setelah menyebarnya berita satu orang warga yang dinyatakan postif Covid-19 di desa Angkasa, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Relawan Desa Lawan Covid-19 dari Universitas Riau bergerak melakukan pencegahan upaya memutus rantai penyebaran. Minggu(17/5/20)
Hari ini Bertepatan dengan hari ke-7 pelaksanaan Kukerta Relawan Desa Lawan Covid-19 di Desa Angkasa. Mahasiswa yang melaksanakan Kukerta bersama Satgas desa Angkasa melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan Desa Angkasa.
“Kami melakukan penyemprotan disinfektan mulai dari pagi. karena kami semuanya perempuan jadi kami mengambil peran menyumbangkan cairan disinfektan dan turut menakarkan ukuran disinfektan untuk penyemprotan. Yang disemprot yakni masjid, musholla, pekarangan warga, dan rumah-rumah yang pernah dikunjungi pasien positif.” Jelas Syarifah yang merupakan ketua tim kukerta.
Penyemprotan disinfektan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran virus. Ada baiknya hal ini rutin dilakukan atau dilakukan secara berkala. Disinfektan sendiri merupakan senyawa kimia yang sifatnya toksik dam memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang dipaparnya. Disinfektan dapat mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik.
Relawan lainnya, Dinda Ardiyanti, Risa Aulia Purba, juga mengatakan bahwa penyemprotan disinfektan harus rajin dilakukan warga. Warga dapat melalukannya secara mandiri. Cairan disinfektan dapat dibuat dari bahan-bahan mudah ditemui di rumah, seperti cairan pembersih laintai, cairan pemutih pakaian, karbol.
“Masyarakat harus lebih sadar diri bahwa virus ini tidak main-main. Semuanya harus bersatu, bergerak dan melawan secara bersama. Warga harus lebih peduli akan kesehatan dan kebersihan. Bahkan saya sendiri menganggap ini desa Angkasa sudah zona merah karena sudah ada yang positif. Warga harus mematuhi perintah untuk tidak kemana-mana dulu. Di rumah saja demi memutus rantai penularan.” Jelas Ije Deqzon, S. Hum yang merupakan ketua Satuan Tugas (satgas) relawan desa Angkasa.
Rieke Nur dan Sekar yang juga merupakan anggota kukerta relawan di desa Angkasa ini menambahkan bahwa warga tidak boleh panik. Harus tetap tenang dan melakukan upaya pencegahan secara maksimal. Jangan membantah dan menganggap sepele hal ini. Selama seluruh lapisan masyarakat bersatu virus ini pasti bisa diputuskan rantai penyebaran dan dimusnahkan.
“Seluruh warga harus bersatu. Bersatu dalam jarak. Demi memusnahkan virus ini, dan para relawan desa akan berupaya bertugas sebaik mungkin.” ujar keduanya. (ris)