Ciputat,reportaseindonesia.id |Melihat fenomena krisis iklim saat ini yang ada di bumi, sekumpulan masyarakat berinisiatif membuat yayasan demi melestarikan lingkungan.
Mereka tergabung dari berbagai lapisan masyarakat yang berkolaburasi bersama anak muda, mahasiswa, dan pelajar. Maka dari itu, terbentuklah Masyarakarat Pelestari Lingkungan (Mapel) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang baru saja terbentuk 28 November 2021 lalu.
Meski baru, Mapel Jabodetabek sudah melakukan aksi-aksi nyata yang bersifat sosial seperti menanam berbagai jenis bibit tumbuhan untuk dijadikan laboratorium tanaman. Tak hanya itu, tim Mapel Jabodetabek juga mengirimkan relawan untuk melakukan SAR dan assessment saat terjadinya erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 dan juga melakukan konser amal.

Pelestarian lingkungan sejatinya adalah melindungi lingkungan kita dan menggunakannya secara berkelanjutan. Pelestarian lingkungan adalah aksi nyata kita sebagai manusia untuk menyelamatkan lingkungan dari hilangnya spesies, dan perusakan ekosistem, terutama karena polusi dan aktivitas manusia.
“Kita harus terus melestarikan dan menjaga lingkungan. Terutama dari diri sendiri dulu. Karena lingkungan tak akan pernah mati dan akan menjadi warisan yang sangat bermanfaat bagi anak, cucu, dan generasi selanjutnya nanti sampai kita mati,” ungkap Manggala Borujerdi selaku Wakil Ketua Mapel Jabodetabek, Rabu (05/01/2022).
Selaras dan senada dengan Manggala. Muhammad Iqbal selaku Ketua Umum Mapel Jabodetabek, merasa resah akan kondisi banyaknya masyarakat yang apatis tentang pelestarian lingkungan.
“Ini bukanlah hal yang sulit ketika kita menggunakan hati nurani kita untuk melestarikan lingkungan di sekitar kita, mulai dari hal yang kecil yang nyata dan bermanfaat untuk lingkungan serta masyarakat,” ujar Iqbal.
“Untuk itu kami mengajak semua elemen masyarakat mari bersama menjaga lingkungan dan dan sadar akan melestarikannya,” tegasnya lagi. (red)