1,118 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Jakarta, reportaseindonesia.id|Lima Pesud Bonanza dan dua Heli Bell 505 Puspenerbal warnai langit Juanda Surabaya pada Upacara Penutupan Pendidikan (Tupdik) dan Wing Day Penyematan Brevet Penerbang kepada 11 perwira siswa lulusan Pendidikan Perwira Penerbang (Dikpabang) Angkatan ke-27 Sekolah Penerbangan Angkatan Laut (Senerbal), Pusdiksus, Kodikopsla, Kodiklatal yang dipimpin oleh Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah di Apron Shelter Skuadron 400, Wing Udara 2 Puspenerbal, Juanda, Surabaya. Selasa (26/03).
Dalam upacara tersebut juga dilaksanakan Tradisi Passing in Parade yaitu atraksi dan Flypass lima Pesud Bonanza dan dua Heli Bell 505 Puspenerbal yang dipimpin oleh Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNl Sisyani Jaffar.
Dalam sambutannya, Dankodiklatal mengucapkan selamat dan sukses kepada 11 orang perwira penerbang atas keberhasilannya menyelesaikan pendidikan dengan baik dan lancar, semoga pengetahuan dan keterampilan yang telah diterima dalam pendidikan selama 18 bulan dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan penugasan kedepan.
Lebih lanjut Dankodiklatal menjelaskan Brevet Penerbang yang telah disematkan di dada kiri para penerbang muda TNl AL ini, tidak hanya sebagai tanda bahwa pendidikan yang jalani telah berakhir, namun brevet penerbang tersebut menunjukkan tanggung jawab moral dan profesionalitas yang memiliki pengetahuan kemampuan dan keterampilan sebagai seorang Penerbang TNI AL.
Dihadapkan pada dinamika lingkungan strategis yang terjadi, maka tugas-tugas TNI AL akan semakin terfokus pada perlindungan garis-garis perhubungan laut, melindungi berbagai kegiatan ekonomi di laut dan menjaga sumber-sumber kekayaan alam serta energi yang berada di laut wilayah yurisdiksi Indonesia.
Selain itu, dunia penerbangan militer tidak dapat dipisahkan dari regulasi keselamatan kerja dan penerbangan yang memiliki resiko tinggi. Untuk itu para perwira alumni penerbang hendaknya memahami arti penting Zero Accident yang menjadi keharusan dalam dunia penerbangan.
“The Sky is Wide but no room for error, istilah itu tidak hanya sekedar slogan semata namun harus menjadi prioritas utama pembinaan personil penerbangan TNI Angkatan Laut yang profesional modern dan tangguh,” pungkas Dankodiklatal.
Tampak hadir dalam upacara penutupan pendidikan Dikpabang Angkatan ke-27 kali ini, Wadan Kodiklatal, Kadispsial, Danpasmar 2, Kepala RSPAL dr. Ramelan Surabaya, Komandan Kodikopsla, Wadan Puspenerbal, para pejabat utama Kodiklatal, para pejabat Puspenerbal, Jalasenastri dan keluarga perwira siswa Pabang ke-27.
Pelaksanaan penutupan pendidikan Perwira Penerbang TNI AL selaras dengan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yaitu menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) TNI AL sebagai prioritas utama, dengan meningkatkan kemampuan prajurit dalam bidangnya masing-masing guna mewujudkan prajurit yang profesional, modern dan tangguh dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks.