DEPOK, reportaseindonesia.id – Empat kepala Dinas turun langsung ke lokasi penyebab banjir di GDC.
Kepala Dinas PUPR, DPMPTSP, Satpol PP dan DLHK Kota Depok usai mendapat laporan langsung gercep turun ke restoran Solaria yang berada di kawasan Grand Depok City.
Dari hasil pengecekan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok melakukan penutupan sementara terhadap sistem pembuangan limbah Solaria GDC yang diduga membuang limbah berlemak langsung ke saluran air tanpa pengolahan yang sesuai.
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan aduan masyarakat serta temuan dari teman-teman di PO (Pengawasan Operasional), yang melaporkan adanya sisa makanan berlemak yang dibuang sembarangan.
“Kita dari DLH melakukan pengawasan untuk mengecek dua hal, yakni proses pengolahan limbah dan perizinannya,” kata Kepala Dinas DLHK Abdul Rahman usai melakukan pengecekan di lokasi Solaria GDC, Kamis, (17/07/2025).
Dari hasil pemeriksaan sementara, limbah diduga langsung dibuang ke saluran tanpa melalui pengolahan yang memadai.
“Untuk saat ini, kita tutup dulu saluran pembuangannya dengan mencabut alat pembuangan limbah. Kami juga akan membawa sampel limbah ke laboratorium untuk diuji. Jika hasilnya tidak sesuai dengan baku mutu, maka akan kami tindak sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Terkait perizinan, karena restoran tersebut memiliki kantor pusat, pihak DLHK Kota Depok akan mengundang perwakilan dari pusat untuk dimintai klarifikasi dan menunjukkan izin-izin yang dimiliki, terutama yang dikeluarkan oleh instansi terkait seperti PUPR dan DPM PTSP.
DLHK Kota Depok berharap setiap pelaku usaha, khususnya rumah makan di Kota Depok, dapat mematuhi aturan pengolahan limbah yang berlaku.
“Kami minta agar semua pelaku usaha memperhatikan pengelolaan limbahnya dengan baik demi menjaga lingkungan,” pungkasnya.
Dugaan kurang baiknya pengolahan limbah Solaria GDC, mengakibatkan genangan air di saat hujan deras. Kondisi itu cukup mengganggu.
Sejumlah warga sekitar pun mengeluhkan dampak buruk dari limbah yang tidak dikelola dengan baik tersebut.
“Setiap musim hujan, jalanan di sekitar sini sering tergenang air. Bau limbahnya juga menyengat,” ujar Anton, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.
Keluhan serupa disampaikan oleh warga lainnya, Nining.
“Air limbah yang masuk ke saluran bikin mampet. Akhirnya air hujan jadi nggak mengalir lancar, malah balik ke jalan,” ujarnya.












