Depok, reportaseindonesia.id|Di tengah sibuknya urusan legislatif, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari, kembali menunjukkan komitmennya yang teguh terhadap lingkungan.
Tak sekadar beretorika, legislator Gerindra ini bahkan turun langsung “nyebur” ke aliran Sungai Cipinang di wilayah Cisalak Pasar, Cimanggis, pada Minggu (26/10/2025), untuk membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai.
Aksi bersih-bersih ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari upaya serius pemerintah kota dan pusat untuk merestorasi Sungai Cipinang yang membentang sepanjang 33 kilometer.
Restorasi ini dinilai mendesak mengingat tingginya volume penduduk Depok yang berbanding lurus dengan masalah sampah kota.
Yeti Wulandari menegaskan bahwa DPRD Depok siap berkolaborasi penuh.
“Dari DPRD Kota Depok siap bersinergi dengan Pemerintah Kota Depok maupun Kementerian Lingkungan Hidup, karena memang Kota Depok ini jumlah penduduk dengan jumlah sampahnya sangat banyak,” ujarnya di sela aksi.
Namun, politisi wanita ini juga menunjuk satu kunci utama keberhasilan program: partisipasi masyarakat.
“Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran masyarakat,” tegasnya.
Menurut Yeti, menjaga lingkungan, khususnya sungai, adalah tanggung jawab kolektif seluruh warga Depok. Aksi gotong royong ini diharapkan bisa memicu kesadaran kolektif.
“Insya Allah dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mengedukasi masyarakat. Supaya mereka bisa lebih sadar akan pentingnya menjaga dan mencintai lingkungan,” ucapnya.
Ia menutup dengan ajakan yang kuat agar masyarakat terus menumbuhkan budaya bersih sebagai bagian dari karakter bangsa.
Dengan sinergi pemerintah, DPRD, komunitas, dan masyarakat, Yeti berharap Depok bisa menjadi model nasional dalam pengelolaan sungai perkotaan yang bersih dan lestari, sekaligus menekan risiko banjir yang kerap terjadi akibat pendangkalan sungai oleh sampah.
Aksi nyata di Sungai Cipinang hari ini menjadi bukti nyata bahwa keseriusan mengatasi masalah lingkungan dimulai dari tindakan langsung, bukan hanya wacana. (Agus)












