1,362 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Kampar,reportaseindonesia.id | Mejalin kemitraan dengan PTPN V Koperasi Nenek Eno Senama Nenek (KNES) yang berlokasi di Desa Senama Nenek, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar ,Provinsi Riau terus berbenah dan berbuat untuk kemajuan serta kesejahteraan anggotanya.
H.Alwi Ketua Koperasi KNES saat ditemui Kamis siang (20/8/2020) kemarin mengatakan, Saat ini Koperasi kita baru berjalan selama tujuh bulan memasuki delapan bulan dan secara umum berjalan dengan baik sesuai dengan kesepakatan dengan pihak PTPN V sebagai mitra serta aturan yang berlaku, ujarnya.
Ditambahkan Alwi, Berapa pun produksi dan SHU dibagi secara Kolektif atau merata, hal ini sesuai MoU kita bersama PTPN V yang disaksikan Bupati Kampar beberapa waktu lalu untuk pembagian hasil (gaji) prorata.
Mengingat lahan ini tahun tanamnya beda serta komuditinya pun berbeda seperti ada perkebunan Sawit dan juga Karet.
“Sawit sekitar 2200 hektar lebih , sedangkan Karet 510 hektar dan untuk Karet tidak produktif lagi dikarenakan sudah berusia 30 tahun, oleh karena itulah untuk pembagian hasil (gaji) kita ratakan saja sesuai dengan yang sudah kita sepakati setelah dipotong biaya operasional dan juga biaya pemeliharaan serta biaya umum, jelasnya.
Lebih lanjut Alwi menuturkan , Saat pertama kebun atau lahan ini diserahkan PTPN V ke masyarakat dalam kondisi tidak terawat sehingga untuk tahap awal kita mengeluarkan biaya yang agak besar untuk pemeliharaan (perawatan).
Kita tidak pernah melakukan pemotongan gaji (pendapatan) petani yang kita lakukan hanya pemotongan biaya operasional dan secara transparan karena koperasi kita ini baru berjalan tujuh bulan.
” Ya kita legowo kok dan kalau memang ada yang kurang kita perbaiki kalau ada yang tidak tepat kita tepatkan, ucapnya.
Mengenai keuangan kita bekerjasama dengan Akuntan Publik yang sudah diakui serta dipakai oleh PTPN V Se- Indonesia dan untuk manajemen kita sudah mengunakan Konsultan.
” Alhamdulillah hingga saat ini Koperasi Nenek Eno Senama Nenek berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku, imbuhnya.
Ketua KNES H.Alwi juga menyampaikan masalah pembagian SHU yang sekarang angkanya masih dibawah yang kita harapkan bersama.
“Atas nama Koperasi KNES kami meminta maaf kepada Petani.
Adapun beberapa hal yang membuat SHU kita belum maksimal hari ini adalah dikarenakan adanya lahan kita yang belum dan tidak produktif seperti komoditi Karet 510 Ha, TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) 170 Ha.
” Selain itu ada beberapa titik lahan kita yang diatasnya rawa-rawa yang hasilnya juga belum maksimal akan tetapi kami pengurus dan pekerja KNES akan berbuat semaksimal mungkin untuk mengangkat hasil produksi kebun sehingga akan menaikan hasil SHU Petani,ungkapnya.
Ditambahkan Alwi, Langkah yang sudah kami lakukan serta kami sedang mengupayakan proses Replanting Karet yang seluas 510 Ha tersebut dan juga tahap demi tahap kami lakukan evaluasi terhadap tata cara pengelolaan kebun semoga langkah ini senantiasa diridhoi oleh Allah SWT, pungkasnya.
Sementara itu Kades Senama Nenek, Rahman Chan menyampaikan, Menurut pantauan serta pandangan Pemerintah Desa ( Pemdes ) Koperasi KNES saat ini berjalan dengan baik dan aman serta terkendali.
Kalaupun ada gonjang – ganjing ditubuh koperasi itu sah – sah saja selagi mereka memenuhi legalitas sebagai anggota dan sebaiknya ini disampaikan pada RAT yang diadakan tiap sekali setahun.
“Selama Koperasi ini berdiri saya melihat perekonomian masyarakat di Senama Nenek sudah mulai meningkat dan kita tetap memberikan arahan kepada seluruh anggota KNES agar selalu bersatu karena semuanya ini saudara – saudara kita serta untuk mendapatkan ini memerlukan perjuangan selama 30 tahun lamanya, tutupnya.
Penulis : Hargono / Dir