![]()
Rokan Hulu, reportaseindonesia.id | Suriadi (39) keluarga yang tidak pernah menyangka harus tinggal beralaskan Terpal dan Ia tidur beralaskan terpal digubuk reyotnya bersama istri serta kedua orang anaknya.
Suriadi bersama istrinya tak kuasa menahan haru saat dikunjungi Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02 /Rambah Kodim 0313/KPR, Pelda Sahbuki bersama Serda Dedy Nofery Samosir dan
pasangan suami istri tersebut berada di Kumu RT/RW 001/001 Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu.
Untuk menuju kerumahnya tersebut harus melawati jalan perkebunan warga dan jika hari hujan maka jalan setapak itu akan becek.
Tubuh renta pasangan suami istri ini tak kuasa menahan haru atas kehadiran tamu yang tak di sangka-sangka membuatnya tak kuasa untuk menahan tangis.
Suriadi mendekap erat tubuh Babinsa Koramil 02 /Rambah dan Isak tangisnya pun membuat suasana semakin haru serta terlihat mata Babinsa TNI juga ikut berkaca-kaca.
” Memang benar tadi kami telah mengunjungi kediaman bapak Suriadi, ucap Danramil 02 Rambah Kapten Inf Kasmir melalui Babinsa Koramil 02/ Rambah Serda Dedy Nofery Samosir, Senin (26/4/2021).
Selain berkunjung, Babinsa Koramil 02/ Rambah juga memberikan berupa bantuan sembako dan uang saku.
‘Itu bentuk kepedulian Babinsa TNI kepada warga, tuturnya.
Untuk sekedar diketahui bahwa hidup Suriadi tersebut memang serba kekurangan dan saat dikunjungi Babinsa keadaan rumahnya beratapkan Terpal serta berdinding terpal lapuk.
Ukuran rumah Suriadi berukuran 3×4 meter dan jika turun hujan air hujan akan menetes masuk kedalam rumahnya, Rumah itu ada memiliki kamar yang beralaskan para-para,dimana kamar mandi pun tidak ada di temukan.
Posisi rumah Reyot itu persis dibawah pohon karet miilik warga dan mereka pun sebenarnya menempati dilahan milik warga yang belum dibangun.
Suriadi mengungkapkan , Saya bersama keluarga sudah 4 tahun tinggal di Gubuk ini dengan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- harinya dengan cara mencari Brondolan serta Menderes / Menoreh Karet dan saya mendapatkan penghasilan dari pekerjaan itu dalam seminggu menghasilkan uang sebesar Rp.150 ribu dalam satu minggunya.
” Selama hidup 4 tahun digubuk itu dan saya belum pernah menerima bantuan, ungkapnya.
Suriadi menambahkan , Saat ini mereka memiliki anak perempuan N (10) yang mengalami luka bakar ditangan tetapi sudah pernah dibawa berobat, namun lagi-lagi terkendala masalah dana sehingga anaknyanya gagal untulk melaksanakan pengobatan.
‘Kami tidak memiliki kartu jaminan kesehatan pak dan kami berharap adanya bantuan dari pemerintah,ucap Suriadi penuh harapan.
Sumber : Pendim 0313/ KPR
Editor : Hargono












