DAERAH  

Antisipasi Penyakit Hewan Menular, Tim Keswan Bintan Ambil Sample Darah

Loading

Bintan ( Kepri), reportaseindonesia.id | Tim Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri) melakukan pengawasan kesehatan hewan guna mengantisipasi beberapa penyakit hewan, seperti penyakit ASF (African Swine Fever), Hog Cholera, Avian Influenza, Parasit Darah, Jembrana dan Rabies.

” Meskipun saat ini kita masih pandemi Covid-19, namun antisipasi penyakit hewan menular ini merupakan kegiatan penting yang juga harus dilakukan dan apalagi penyakit-penyakit ini ada juga yang menular ke manusia (Zoonosis).

Artinya, kesehatan hewan juga sangat penting, jelas Kepala DKPP Bintan, Kharul saat dikonfirmasi reportaseindonesia.id, Kamis (10/6/2021).

Drh Iwan Berri Prima menyampaikan bahwa pelaksanaan pengambilan sampel ini sudah dilakukan sejak hari senin (7/6/2021) dan akan berakhir hingga jumat (11/06/2021).

Adapun jenis dan target sampel yang diambil adalah serum darah ternak babi sebanyak 70 ekor, darah antikoagulan babi sebanyak 70 ekor dan ulas darah babi sebanyak 30 ekor.

” Selain itu Swab unggas sebanyak 100 Poll, Serum darah sapi sebanyak 30 ekor, darah antikoagulan ternak sapi sebanyak 12 ekor, ulas darah sapi sebanyak 30 ekor dan sampel pada hewan anjing untuk penyakit rabies sebanyak 2 ekor.

Fokus pengambilannya terdapat di 7 kecamatan di Pulau Bintan yakni Bintan Timur, Gunung Kijang, Toapaya, Teluk Bintan, Teluk Sebong, Seri Kuala Lobam serta Bintan Utara, terangnya.

Lebih lanjut dikatakannya, Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit ini merupakan kerjasama antara DKPP Kabupaten Bintan dengan Balai Veteriner (Bvet) Bukit Tinggi, Kementerian Pertanian dengan melibatkan petugas sebanyak 6 orang yakni 2 orang dokter hewan serta 4 orang paramedis veteriner.

“Kita bersyukur saat ini kabupaten Bintan masih dinyatakan bebas dari banyak penyakit hewan, seperti Rabies, Antraks, Flu Babi dan lain sebagainya.

BACA JUGA :   Diduga Depresi, Warga Tapung Hilir di Temukan Tewas Gantung Diri

Oleh sebab itu upaya ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah daerah dalam melakukan pelayanan kesehatan hewan dan terlebih hewan merupakan salah satu sumber penularan penyakit pada manusia.

” Sehingga kesehatan hewan wan harus kita perhatikan karena hewan sehat manusia sejahtera, ucap Drh. Iwan Berri Prima yang juga merupakan Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Provinsi Kepri.

Sejauh ini belum ada temuan kasus klinis atas penyakit hewan menular strategis (PHMS) di Kabupaten Bintan dan semoga kondisi ini dapat kita pertahankan agar tidak menambah beban berat kesehatan masyarakat yang saat ini sedang menghadapi Pandemi Covid-19.

” Terlebih kasus penyakit Anthraks saat ini sedang merebak didaerah lain, tutupnya.

Penulis : Sudarno

Editor : Hargono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *