546 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Pelalawan,reportaseindonesia.id|Tidak kunjung beroperasinya pasar modern Sorek Satu membuat sekumpulan pemuda mengatasnamakan, Seniman Bergerak, Gempari dan Gerakan Anak Sorek ( Gas ) membuat aksi spontan dengan memasang spanduk Rabu, ( 27/7).
Spanduk tersebut berisikan tulisan protes kepada pemerintah daerah Pelalawan yang tak kunjung berhasil mengoperasikan pasar tersebut, namun disayangkan spanduk itu hanya bertahan beberapa jam saja karena di copot oleh oknum.
” Spanduk itu di copot oleh oknum tidak saya kenal” Ungkap salah satu warga yang enggan namanya ditulis dan mengaku melihat ketika spanduk itu di buka paksa pada waktu adzan Isya.
Kecewa terhadap pelepasan spanduk yang di pajang di pasar modern Sorek Satu tempo hari, Seniman Bergerak, Gempari dan GAS pun melakukan aksi penghadangan terhadap rombongan Ketua dan Anggota DPRD kabupaten Pelalawan.
Taufik Akbar (gitaris Hulubalang Kucing Itam, selaku ketua komunitas Seniman Bergerak)
Langsung menyampaikan beberapa hal terkait
Pencopotan spanduk dan kekecewaan mendalam terhadap kinerja pemerintah terkait dalam urusan penyelesaian Pasar modern ini.
“Sebetulnya kami termasuk orang yang tidak mau tau tentang bagaimana berantakannya perkara administrasi pasar modern ini di tangan Pemerintah dan dinas-dinas terkait, tetapi persoalan ini tak kunjung selesai hingga kami pun ikut terpanggil untuk menyuarakan hal ini,
Untuk itulah kami meminta dengan wajah menunduk dan dengan merendahkan diri, agar pemerintah berupaya lebih serius dan betul-betul berniat untuk Membuka pasar ini” Ungkap Taufik yang juga pernah menjadi gitaris Jamphe Jhonson Band yang aktif di Yogyakarta ini.
Taufik menambahkan pemasangan spanduk ini merupakan hasil dari perbincangan yang terus terjadi di tengah masyarakat. Dirinya juga menantang pemerintah kabupaten Pelalawan untuk menyelesaikan kasus pasar Modern ini.
“Sadar atau tidak, Kecerdasan pemerintah di mata masyarakat, teruji lewat kasus pasar modern ini. Bisa atau tidaknya pemerintah menyelesaikan kasus ini akan jadi tolak ukur nantinya.Berbagai asumsi yang timbul di kalangan bawah membicarakan Pemerintah
Bahkan kadang terasa pedas. Untuk itulah kami memasang spanduk tersebut. Agar meredam gejolak – gejolak yang ada, karena masyarakat merasa kekecewaan mereka terwakili lewat spanduk spanduk tersebut.
Sayang sekali spanduk itu di lepas paksa oleh oknum tak dikenal. Justru Aksi Pencopotan spanduk tersebut malah mendatangkan dugaan buruk dari berbagai kalangan ditengah masyarakat,sehingga banyak orang menganggap Pemerintah daerah kita yang Anti Kritik”. Tegas Taufik.
Lanjut Taufik “Jika seniman berbunyi, senyap sunyi menjadi birahi. Dan apabila Seniman sudah Bergejolak itu tanda negeri sedang dilanda ombak” Ujarnya sembari tersenyum.
Dilokasi yang sama tokoh masyarakat Abdul Kudus dan Zamzami juga menyampaikan hal senada, keresahan dari elemen terbawah (masyarakat) tentang pasar ini, makin hari makin memuncak. Dan tujuan anak-anak muda seni dan genpari memasang spanduk tersebut adalah berupa ungkapan, desakan dan kejujuran atas apa yg di rasakan masyarakat sorek.
“Kami hanya mampu berharap, karna wewenang ada di tangan dinas terkait (pemerintah). ini dijanjikan akan buka agustus 2021, tapi nyatanya sampai agustus 2022, masih belum terlaksana bagaimana semestinya” ungkap H.Zamzami.
Ketua DPRD Pelalawan, Baharudin SH, MH saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Agustus mendatang akan memanggil pihak terkait.
“Nanti awal Agustus Kito Ado rapat gabungan komisi, sesuai kesepakatan dengan tokoh dan pemuda sorek yang tempo hari melakukan penghadangan terhadap rombongan kami” Ucap Baharudin.