DAERAH  

UPT SDN 006 Gunung Malelo Gelar Acara Pelepasan Murid Kelas VI TA 2022/2023

590 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini

Kampar, reportaseindonesia.id | UPT SDN 006 Gunung Malelo menggelar acara pelepasan dan penyerahan murid kelas VI Tahun Ajaran (TA)2022/2023, bertempat dihalaman sekolah UPT SDN 006 Gunung Malelo, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Selasa pagi (30/5/2023).

Tampak hadir dalam acara tersebut, Camat Koto Kampar Hulu atau yang mewakili Sekcam sekaligus PJ.Kepala Desa persiapan Kobuo Panjang, Gusandri,SP, Kepala UPT SDN 006 Gunung Malelo, H.Zukifli,S.pd beserta seluruh majelis guru, Kepala Desa Gunung Malelo, Hidayat Mathri, S.Pdi, Korwil ( Kordinator Wilayah) Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Koto Kampar Hulu, Afdal, Kepala UPT SDN 008 Pilar, Surkiman,S.pd, Kepala UPT SDN 005 Gunung Malelo, Jasnaidi,S.pd, ketua BPD desa Gunung Malelo, Yasri Nardi , tokoh agama, tokoh masyarakat, wali murid, Komite UPT SDN 006 Gunung Malelo dan tamu undangan.

Kepala UPT SDN 006 Gunung Malelo, H.Zulkifli, S.pd dalam pidato mengatakan, Tahun ini yang akan tamat dari SDN 006 Gunung Malelo ini sebanyak 20 orang , tetapi kami kuatirkan dan kalau ada murid baru yang masuk sekitar 15 orang otomatis jumlah seluruh murid sekolah kita ini dibawah sebanyak 60 orang .

Makanya kepada anak-anak yang akan meninggalkan SDN 006 Gunung Malelo ini dan untuk itu kami ada beberapa pesan yang harus kami sampaikan kepada anak-anak semuanya.

” Yang pertama adalah kamu jangan seperti menjadi Casing yang bagus tetapi tidak berisi , makanya semangkin tinggi ilmunya , semangkin banyak pengetahuannya maka martabat kehidupannya semangkin baik, pesan H.Zulkifli.

H.Zulkifli menambahkan, Yang kedua adalah umur itu bagaikan Es Batu dan Es itu dimanfaatkan atau tidak dia akan tetap mencair dan bila tidak dimanfaatkan maka Es yang mencair itu tidak ada artinya.

BACA JUGA :   Bripka Idris Giat Sambang Dikantor Desa Koto Tuo Berikan Himbauan Pemilu Damai 2024

” Maka bila Es itu dimanfaatkan bisa diminum untuk melepaskan haus atau melepas dahaga yang artinya adalah bila umur kamu gunakan dengan sebaik mungkin untuk menimba ilmu pengetahuan dijenjang pendidikan yang lebih tinggi maka hidup akan terpelihara .

Seterusnya pesan kami adalah bahwa pendidikan mu sudah berakhir disekolah ini dan untuk itu jangan mau berhenti sampai disini tetapi lanjutkan sebab ada sekolah SMP,MTS, Pesantren juga ada yang paling dekat didaerah kita, timbalah ilmu sebanyak mungkin karena orang yang banyak ilmu itu hidupnya lebih baik sebab untuk menguasai dunia, menguasai akhirat perlunya ilmu pengetahuan, ucapnya.

Kepala UPT SDN 006 Gunung Malelo ini melanjutkan, Khususnya buat anak- anak bapak semua dan melalui pelepasan serta penyerahan ini, kami bukan melihat dari jumlah kamu tetapi dari pada hasil kamu nantinya .

Walaupun banyak jumlahnya tetapi hasil mutunya kurang berarti kita belum berhasil dan menuntut ilmu itu sudah menjadi kewajiban bagi kita semua serta jaga Marwah sekolah kita bila kamu berada ditempat yang baru jangan jadikan SDN 006 Gunung Malelo ini sebagai ladang dari pada kenakalan yang tidak berarti.

” Tetapi jadikanlah bahwa kita walaupun Sekolah Dasar kecil tapi bermutu dan bermartabat serta mempunyai perangai atau sikap yang baik, pesan H.Zulkifli yang terakhir.

Pesan saya kepada wali murid yang anaknya tamat tahun ini, sekolahkanlah anak kita setinggi- tingginya dan biarlah kita menangis sekarang dalam kehidupan dari pada nanti nangis meninggalkan ahli waris yang tidak berilmu.

” Tolong dimengerti maksud kami, lebih baik menangis sekarang kesulitan dalam kehidupan dari pada menangis nanti ahli waris yang kita tinggalkan adalah ahli waris yang tidak berilmu.

BACA JUGA :   Ketua BPD Ukui Dua Murka, PT.Gandahera Hendana Miskin Santunan Ke Masyarakat Sekitar

Tidak ada orang yang jatuh miskin karena menyekolahkan anak serta tidak ada pula orang kaya yang tidak menyekolahkan anak sebab sekolah itu adalah hak anak kita dan rezeki itu Allah yang menentukan asal kita mau berusaha ataupun berniat untuk menyekolahkan anak.

Sebelum kami menyerahkan anak- anak kepangkuan bapak- bapak maupun ibu- ibu dan apakah mau memaafkan kami semuanya , tinggi gunung besar harapan untuk dimaafkan, tutup H.Zulkifli sambil mengakhiri pidatonya.

Penulis: Hargono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 + 15 =