388 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Jakarta, reportaseindonesia.id|Pusat Sejarah Miiter Belanda atau Nederlands Instituut voor Militarie Historie (NIHM) menawarkan kerja sama dengan Dinas Sejarah Angkatan Laut disampaikan oleh Deputy NIHM Bidang Layanan Operasional NIHM Dr. Erwin Van Loo kepada Tim Riset Sejarah TNI AL yang dipimpin oleh Kadisjarahal Laksamana Pertama TNI Dr. Hariyo Poernomo, di Den Haag, Belanda, pekan ini.
Dalam kesempatan tersebut Kadisjarahal menyatakan Indonesia dan Belanda memiliki ikatan sejarah yang kuat termasuk kedua angkatan laut. Kehadiran Tim Disjarahal di NIHM adalah untuk melaksanakan riset arsip tentang kebijakan dan operasi-operasi angkatan laut Belanda kurun waktu 1945-1962.
Tentang tawaran kerja sama dari pihak NIHM, Kadisjarahal mengatakan pihaknya menyambut baik dan tentunya akan dilaporkan kepada pemimpin TNI AL dalam hal ini Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, mengingat pusat kesejarahan Belanda tersebut memiliki reputasi yang baik dalam bidang riset, dokumentasi, kearsipan, penulisan dan publikasi sejarah untuk kepentingan militer maupun publik.
Selama berada di NIHM Tim Disjarahal melaksanakan diskusi sejarah mengenai operasi Angkatan Laut pada masa perang kemerdekaan 1945-1949, pertempuran Laut Arafuru 1962, pengelolaan dokumentasi literer dan audio visual, riset sejarah dan publikasi hasil-hasil riset dalam bentuk penerbitan buku, hingga mendapatkan fakta-fakta baru terkait peristiwa-peristiwa bersejarah tersebut.
Selain itu, dalam kesempatan ini NIHM juga menyerahkan sejumlah peta laut zaman kolonial Belanda serta buku-buku hasil riset yang telah mereka hasilkan.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan, sejarah perjalanan TNI Angkatan Laut senantiasa mengiringi perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mengalami banyak sekali peristiwa-peristiwa, yang bisa menjadi pedoman bagi arah pembangunan bangsa Indonesia, khususnya bagi TNI Angkatan Laut.