DAERAH  

Mang Nyangsang: 26 Tahun Mengabdi Menjaga Makam, Penghasilannya Hanya Seikhlasnya

Loading

Bogor, reportaseindonesia.id|Di balik kesunyian dan aura mistisnya, sebuah makam menyimpan kisah inspiratif dari seorang penjaga, Mang Nyangsang. Dedikasi dan keikhlasannya selama 26 tahun mengabdi menjadi penjaga makam di Kampung Lembur Gede, TPU Pabuaran, Kabupaten Bogor, patut diacungi jempol.

Bagi Mang Nyangsang, menjaga makam bukan hanya pekerjaan, tapi juga panggilan jiwa. Ia mendedikasikan hidupnya untuk merawat dan membersihkan makam, memastikan tempat peristirahatan terakhir para leluhur terjaga dengan baik.

Namun, pekerjaan mulia ini tak sebanding dengan penghasilan yang diterimanya. Mang Nyangsang mengandalkan keikhlasan warga untuk menyambung hidup. Setiap bulan, ia berkeliling desa, mengetuk pintu demi pintu, mengumpulkan iuran yang tak seberapa, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 10.000 per KK.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di makam tersebut, kondisinya tak ubahnya hutan belantara. Namun, dengan tangan dinginnya, Mang Nyangsang mengubahnya menjadi taman damai yang nyaman untuk berziarah.

Di tengah pengabdiannya, Mang Nyangsang berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan nasib penjaga makam seperti dirinya. Ia mendambakan penghasilan yang stabil dan layak, agar dapat hidup dengan tenang tanpa rasa khawatir.

Kisah Mang Nyangsang adalah contoh nyata dedikasi dan keikhlasan dalam bekerja. Ia tak hanya menjaga makam, tapi juga menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur budaya.

Mari kita bantu sebarkan kisah inspiratif ini dan dorong pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para penjaga makam. (Agus) 

BACA JUGA :   Pastikan Kelancaran Pasokan Air, Tirta Kahuripan Tetap Layani 225.134 Pelanggan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *