DAERAH  

Maraknya Balap liar di Subuh Hari Selama Ramadhan, Ustadz Suardi, ketua MDI Pkl. Kuras angkat bicara

1,550 kali dilihat, 18 kali dilihat hari ini

Pelalawan,reportaseindonesia.id|Memasuki bulan suci ramdhan tahun 2024 ini di kelurahan sorek satu marak balap liar yang di lakukan oleh anak-anak remaja tanggung. Kegiatan balap liar oleh anak-anak remaja ini di lakukannya pada subuh hari yaitu setelah pelaksanaan shalat subuh di jalur dua jalan Lintas Timur Kelurahan Sorek Satu.

Kegiatan balap liar ini pun di rekam oleh sebagian anak-anak remaja yang menontonnya. Videonya pun beredar di tengah masyarakat. Terlihat dalam video itu, anak-anak remaja ternyata tidak hanya melakukan balap liar tapi juga melakukan jamping dengan sepeda motornya, sehingga ada yang terjatuh saat melakukan jamping. Berbagai macam tanggapan negatif sebagai bentuk kekhawatiran dan keprihatinan karena kegiatan itu meresahkan dan membahayakan yang tidak hanya membahayakan bagi anak-anak remaja yang melakukan balap liar tapi juga membahayakan bagi pengendara lain yang melintasi jalan yang menjadi arena balap liar tersebut.

Sebagian masyarakat mempertanyakan kerja Polsek Pkl. Kuras. Dimana kaposek, kenapa dibiarkan, kok tak ada satupun anggota kepolisian pada saat terjadi balap liar tersebut. Kata salah seorang warga yang lansung melihat kegiatan balap liar itu.

Terkait hal itu, Ustadz Suardi, ketua MDI (Majlis Da’wah Islamiyah) Pkl. Kuras pun angkat bicara.

Menurut ustadz Suardi, apa yang terjadi dua kali subuh kemaren sudah kita duga itu akan terjadi, karena saya melihat anak-anak remaja yang melakukan jamping di jalan jalur dua jalan Lintas Timur-Sorek Satu itu jauh sebelum ramadhan ini datang sudah sering dilakukan. Dan itu kita lihat sendiri dan juga ada laporan dari masyarakat kepada kita MDI. Ini sebenarnya sudah menjadi catatan kita untuk di bahas di rapat koordinasi antara pemerintah kecamatan Pkl. Kuras, kapolsek, atau Upika, tokoh agama, tokoh masyarakat Pkl. Kuras yang tahun-tahun sebelumnya selalu diadakan. Tapi sayangnya, tahun ini kita pihak MDI atau ustadz tak ada undang dalam rapat koordinasi tersebut, padahal kita menunggu undangan itu.

BACA JUGA :   Lebaran Depok Jadi Daya Tarik Wisatawan Asing

Kemaren sebelum ramadhan, informasinya ada rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh Kapolsek tapi hanya Upika saja yang diundang, organisasi, tokoh agama, ulama tak ada di undang. Saya melihat kapolsek sekarang tak bermasyarakat. Ungkap Ustadz Suardi, kamis, 14/03/2024

Lebih lanjut disampaikan oleh ustadz Suardi, sebenarnya banyak yang ingin kita sampaikan agar dapat dibahas untuk mendapatkan solusinya jika kita di undang dalam rapat koordinasi itu. Banyak kegiatan yang berbau maksiat yang dilaporkan masyarakat kepada kita termasuk adanya kegiatan prostitusi di salah satu penginapan yang ada di kelurahan Sorek Satu. Hebatnya masyarakat kita Pkl. Kuras ini, kalau ada kegiatan-kegiatan negatif atau yang berbau maksiat, masyarakat lapornya kan ke MDI bukan ke Polsek. Dan selama ini laporan masyarakat itu kita tanggapi positif dan kita teruskan kepada pihak pemerintah atau pihak kepolisian. Ini seharusnya di pahami oleh Kapolsek, Kapolsek harus komunikatif lagi. Tapi ya,, mungkin Kapolsek tak butuh dengan ustadz, ulama, ya sudah, tak apa. Tambah ustadz Suardi.
Terkait balap liar, ya,, sesuai tanggapan masyarakat, Kapolsek kurang tanggap. Lanjut ustadz Suardi. (Arisman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five + 1 =