Kampar , reportaseindonesia.id |Kodim 0313/KPR melaksanakan upacara Memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke- 116 tahun 2024 dengan tema “KEBANGKITAN KEDUA MENUJU INDONESIA EMAS ” ,bertempat di lapangan upacara Makodim 0313/ KPR, Jln. Jendral Sudirman, Langini, Kecamatan Bangkinang ,Kabupaten Kampar, Senin (20/5/2024).
Kegiatan Tersebut Diikuti oleh Para Danramil Jajaran Kodim 0313/ KPR, Para perwira Staf Kodim 0313/ KPR, seluruh Prajurit dan PNS Kodim 0313/ KPR, Serta pejabat Upacara diantaranya yang bertindak sebagai Inspektur Upacara Kasdim 0313/KPR Mayor Inf Hendri Donan, Perwira Upacara, Lettu Caj Sri Rahayu, sementara Komandan Upacara diambil Danramil 12/XIII koto kampar Kapten Inf Soni L Sinulingga.
Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke 116 sebagai Inspektur Upacara Kasdim 0313/KPR Mayor Inf Hendri Donan membacakan Amanat Menteri Komunikasi dan Informatika RI , Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.
Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Banyak orang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda. Bahkan Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis Belanda, menyatakan: “Sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun”.
Ia telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda “embrio bangsa”, yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional. Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan, dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya.
Embrio Indonesia lahir dari keragaman pikiran para “kaum muda” sebagai “embrio bangsa”. Di tangan kaum muda terdidik inilah cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan. Alam kemerdekaan hanya bisa dicapai jika manusia setara dan bebas, Manusia yang bebas dan setara hanya dimungkinkan jika manusia tersebut terpelajar dan berpendidikan. Dari merekalah semangat kebangkitan nasional lahir.
Kebangkitan nasional adalah penanda lahirnya zaman baru. Pencetus cara berpikir baru. Semangat kebangkitan nasional merumuskan kemerdekaan sebagai wahana memperjuangkan kedaulatan dan kemuliaan manusia. Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai “jembatan emas”.
Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045″.
Sumber : Pendim 0313/ KPR