Jakarta, reportaseindonesia.id|Gelombang sinergi dan komitmen kuat mewarnai perairan dan pesisir Jakarta.


Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta menggelar operasi gabungan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang tak hanya menyasar keamanan laut, namun juga merangkul masyarakat dalam pembentukan Desa Binaan Imigrasi serta menyosialisasikan bahaya laten Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Aksi terpadu ini berlangsung di Kelurahan Untung Jawa, Kepulauan Seribu, pada Selasa (29/04/2024), menandai langkah proaktif dalam menjaga kedaulatan negara dan melindungi warganya.

Dalam apel siaga yang mengawali kegiatan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta, Arief Munandar, menekankan pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai kompas dalam bertugas.
“Keselamatan adalah prioritas utama, dan kita harus selalu humanis dalam setiap pemeriksaan dokumen orang asing,” tegasnya, menyuntikkan semangat profesionalisme kepada seluruh jajaran.
Usai apel, fokus operasi beralih ke perairan Pelabuhan Tanjung Priok. Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok menggandeng kekuatan maritim dari Bakamla RI dan intelijen dari Bais TNI untuk melakukan pengawasan ketat. Dua kapal tangguh milik Bakamla, RHIB dan Catamaran, diterjunkan untuk memeriksa sejumlah kapal berbendera asing yang tengah berlabuh.


“Operasi gabungan satu hari ini adalah wujud nyata kehadiran negara di wilayah perairan Tanjung Priok,” ujar Arief Munandar.
“Kami fokus pada keamanan dan penegakan hukum, memastikan kelengkapan dokumen kapal dan awaknya sesuai dengan aturan yang berlaku.”imbuhnya.
Komandan Pos Bakamla Muara Baru, Ozzy, menambahkan bahwa pihaknya tak henti-hentinya mengimbau keamanan kepada seluruh kapal yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Jangan ragu untuk melaporkan jika ada gangguan keamanan di sekitar perairan Tanjung Priok,” serunya, menegaskan komitmen Bakamla dalam menjaga stabilitas maritim.
Tak hanya beraksi di lautan, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok juga menancapkan tonggak penting di daratan Untung Jawa dengan membentuk Desa Binaan Imigrasi. Program inovatif ini diresmikan bersamaan dengan sosialisasi intensif mengenai pencegahan TPPO.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok, Imam Setiawan, menyampaikan bahwa pembentukan desa binaan ini adalah langkah strategis untuk memperluas jangkauan informasi keimigrasian kepada masyarakat, terutama yang memiliki keterbatasan akses ke kantor imigrasi.
“Dalam memerangi TPPO, sinergi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta dan seluruh stakeholder terkait adalah kunci utama,” tegasnya.
Desa Binaan Imigrasi bukan sekadar wadah informasi, melainkan juga garda terdepan dalam mencegah TPPO. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami aturan keimigrasian, mengenali modus operandi pelaku TPPO, dan aktif berperan dalam memberantas kejahatan transnasional ini.
Arief Munandar dalam amanatnya menekankan bahwa Desa Binaan Imigrasi adalah langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Ini bukan hanya wadah interaksi, tetapi juga sarana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran penting Imigrasi dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan Collaborative Governance yang solid antara pemerintah daerah, Kepolisian, TNI, BP3MI, dan tentunya partisipasi aktif masyarakat setempat.
“Dengan terbentuknya desa binaan, diharapkan terwujud pekerja migran yang unggul dan memiliki pemahaman komprehensif tentang keimigrasian, mulai dari dokumen legal, proses keluar masuk wilayah Indonesia, hingga hak dan kewajiban mereka sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI),”pungkasnya.
Sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan, kegiatan ini diakhiri dengan pembagian bantuan paket sembako secara simbolis kepada masyarakat Kepulauan Untung Jawa, disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta, Arief Munandar.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Kesbangpol Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Lurah Untung Jawa, para narasumber ahli di bidang keimigrasian dan TPPO, Babinsa, Babinkamtimbas, serta para pejabat struktural dan administrasi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta dan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok, semakin mempertegas komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan memberdayakan masyarakat.
Langkah konkret yang diinisiasi oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain dalam memperkuat pengawasan keimigrasian dan melibatkan masyarakat secara aktif dalam memerangi TPPO, demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat dan aman. (Agus)