Jepang Dorong Indonesia Jadi Anggota Penuh OECD, Perkuat Hubungan Ekonomi

Paris, reportaseindonesia.id|Dalam pertemuan bilateral di sela-sela OECD Ministerial Council Meeting di Paris, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan State Minister for Foreign Affairs Jepang Fujii Hisayuki menegaskan kembali kuatnya hubungan strategis kedua negara.

Fokus utama pertemuan ini adalah dukungan penuh Jepang terhadap upaya Indonesia menjadi anggota penuh OECD.

Indonesia menunjukkan komitmen serius dengan telah menyampaikan Initial Memorandum dalam waktu kurang dari setahun setelah menerima Accession Roadmap, dan menargetkan proses aksesi tuntas dalam tiga tahun.

Jepang turut mendukung dengan lokakarya dan studi mengenai OECD Anti-Bribery Convention, yang krusial untuk reformasi tata kelola dan sistem hukum Indonesia.

“Proses aksesi ke OECD bukan hanya integrasi ekonomi, tapi juga penguatan komitmen kami dalam menciptakan sistem pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel,” ujar Menko Airlangga.

Perdagangan dan Investasi: Melejit Melampaui Pandemi
Hubungan ekonomi Indonesia-Jepang menunjukkan pertumbuhan impresif. Pada tahun 2024, total perdagangan barang mencapai USD35,67 miliar, melampaui tingkat prapandemi, dengan neraca perdagangan Indonesia surplus USD5,74 miliar.

Jepang juga menjadi investor asing terbesar keenam di Indonesia, menanamkan USD3,46 miliar di lebih dari 12.800 proyek strategis seperti transportasi, mesin, elektronik, dan industri kimia.

Menko Airlangga menekankan bahwa kerja sama investasi ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan memperkuat ekonomi nasional Indonesia.

Strategi Perdagangan Global dan Ketahanan Rantai Pasok
Indonesia juga menunjukkan ketertarikan pada pendekatan Jepang dalam menghadapi kebijakan tarif Amerika Serikat.

Pendekatan “comprehensive package” Jepang dianggap sejalan dengan strategi Indonesia dalam menjajaki pembicaraan perdagangan bilateral dengan AS, termasuk isu tarif dan non-tarif. Pentingnya kerja sama menjaga ketahanan rantai pasok di Asia-Pasifik juga menjadi sorotan.

BACA JUGA :   Lagu Bento Pecah Suasana Lomba Karoke HPN 2022

“Penting bagi Indonesia dan Jepang untuk terus mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan tarif dan menjaga stabilitas ekonomi di kawasan Asia-Pasifik,” jelas Menko Airlangga.

Kerja Sama Energi Bersih Semakin Kuat
Kolaborasi di bawah Asia Zero Emission Community (AZEC) terus menguat, dengan proyek-proyek vital seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Muara Laboh yang telah memasuki tahap konstruksi. Pembentukan joint task force oleh pemerintah kedua negara menunjukkan keseriusan dalam mengatasi hambatan pelaksanaan proyek.

Menko Airlangga menutup pertemuan dengan optimisme bahwa kemitraan strategis ini tak hanya menopang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkontribusi signifikan pada stabilitas dan kemajuan kawasan Asia Pasifik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *