Meaningful Youth Participation (MYP), Upaya Peningkatan Kapasitas Remaja tentang Kesetaraan oleh UPN Veteran Jakarta

Loading

Jakarta, reportaseindonesia.id| Dalam rangka menurunkan kasus ketimpangan gender menjadi salah satu tujuan dari program SDGs (Sustainable Development Goals). Tujuan ini terdapat pada poin ke 5 tentang kesetaraan gender, khususnya 5.1 yaitu mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan dimanapun.

Namun, hingga saat ini ketimpangan gender masih menjadi isu yang menjadi akar masalah dan menimbulkan kasus-kasus ketimpangan di Indonesia. Kasus ketimpangan gender ini dapat terjadi kepada siapa saja, termasuk pada remaja.

Melihat masalah tersebut, UPN Veteran Jakarta melakukan inovasi model Meaningful Youth Participation (MYP) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas remaja tentang kesetaraan.

Tim pengabdian masyarakat dari UPN Veteran Jakarta yang dikomandoi Chahya Kharin Herbawani serta didukung anggota Utami Wahyuningsih, Ria Maria Theresa, Alisya Isma Anindita, Dabira Syifa Khairani, Febilla Dwinanda Riyanti, Khairunnisa Hasan dan Mikha Tiffani menyelenggarakan serangkaian kegiatan pada remaja di Panti Asuhan Tanjung Barat pada tanggal 5 Mei dan 27 Mei 2023.

Dalam kesempatan ini, Chahya Kharin Herbawani selaku Ketua Tim pengabdian masyarakat mengatakan
Kegiatan pengabdian masyarakat hari pertama terdiri dari pre-test, pemberian materi terkait seks, gender dan seksualitas, studi kasus, games edukasi dan post-test.

“Kegiatan diikuti oleh 23 remaja dengan rentang usia 7-18 tahun. Pada sesi seks, gender dan seksualitas remaja diajak untuk mengenali pengertian seks, gender, seksualitas, perbedaan seks dan gender, dimensi seksualitas, permasalahan gender di remaja, masalah-masalah terkait gender, hingga contoh kasus ketidaksetaraan gender, “ujar Chahya,  Minggu (18/06/2023).

Untuk mempermudah, lanjut Chahya, pemberian pemahaman remaja tentang seks dan gender, para peserta diajak untuk bermain games dengan metode brainstorming terkait beberapa hal yang ada di sekitar kita dan mengelompokkannya menjadi seks atau gender.

BACA JUGA :   Panglima TNI Resmikan Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman

“Remaja sangat antusias dan aktif mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat hari pertama, ” imbuhnya.

Sementara itu, masih Chahya menjelaskan kegiatan hari kedua yakni pre-test, games, pemberian materi terkait kekerasan, FGD (Focus Group Discussion), Roleplay dan post-test dan kegiatan ini diikuti oleh 25 remaja.

“Pengenalan kekerasan berbasis gender diberikan pada kegiatan kedua ini melalui sesi games dimana fasilitator memberikan beberapa kalimat pernyataan dan seluruh remaja diminta untuk berpartisipasi dengan memilih ‘nyaman’ atau ‘tidak nyaman’. Kalimat pernyataan yang diberikan antara lain “Anda memukul teman”, “Anda memanggil teman dengan kata yang tidak pantas”. “Anda dilarang mencalonkan diri menjadi ketua OSIS karena Anda perempuan”, dan beberapa kalimat lainnya. Melalui games ini, para peserta diajak untuk merefleksikan diri apakah perbuatan atau ucapan yang selama ini kita lakukan, utarakan, dengar atau rasakan membuat kita nyaman atau tidak, “jelasnya.

Setelah games ini, fasilitator memberikan penjelasan terkait apa definisi dan jenis kekerasan, hingga dampak apa saja yang dapat timbul dari kekerasan yang dialami oleh remaja.

“Kegiatan ini kami lakukan guna salah satu wujud kepedulian kita terhadap isu kekerasan pada remaja. Jangan sampai kekerasan pada remaja ini menjadi hal yang dinormalisasi oleh remaja itu sendiri. Kan banyak kasusnya ya seperti berita yang sempat viral di media sosial di TV. Salah satu upaya pencegahan yang dapat kita lakukan untuk melindungi remaja-remaja kita untuk jadi korban maupun pelaku ya melalui pemberian pemahaman dan nilai-nilai yang benar. Salah satunya bahwa kekerasan itu tidak hanya dalam bentuk fisik saja dan kekerasan ini dampaknya luar biasa merugikan Semoga praktik baik yang kita lakukan secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kekerasan pada remaja,” pungkas Chahya Kharin Herbawani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *