Muskot PBSI Kota Depok Belum Berjalan, Club: Kami Seperti Ayam Kehilangan Induk

Depok, reportaseindonesia.id|Vakumnya kepengurusan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Depok menjadi sorotan tajam. Sejumlah klub bulu tangkis resmi di bawah PBSI Depok menyuarakan kekhawatiran mereka.

Situasi ini dinilai menghambat pembinaan atlet dan mengancam prestasi bulu tangkis di Depok, baik di tingkat regional maupun nasional.

Salah satu pemilik klub yang tergabung di PBSI Depok, Bramantyo, menggambarkan kondisi saat ini dengan perumpamaan yang kuat “Kami seperti ayam kehilangan induk.”

“Tanpa kepengurusan yang aktif, klub-klub ini merasa kehilangan arah dan bimbingan. Hal ini secara langsung merugikan para atlet dan menghambat perkembangan bulu tangkis di Depok,” ujar Bramantyo, Sabtu 13 September 2025.

Menurut Bram, kepengurusan baru PBSI Depok harus segera dibentuk. Sosok ketua yang dicari adalah figur yang tegas, konsisten, dan benar-benar peduli terhadap pembinaan atlet, bukan hanya sekadar janji.

“Yang terpenting adalah konsistensi dan ketegasan,” tegasnya.

Selain masalah kepengurusan yang vakum, para pemilik klub juga mengkritik minimnya dukungan konkret dari PBSI. Sebagian besar biaya operasional, mulai dari peralatan hingga biaya harian, ditanggung secara mandiri oleh klub.

“Perhatian sekecil apapun, bahkan hanya dukungan kock, akan sangat berarti bagi klub-klub kecil,” ungkap Bram.

Ia juga menyoroti praktik “titipan” dalam seleksi atlet. Bram mendesak agar seleksi atlet yang akan mewakili Depok dilakukan secara transparan dan objektif, berdasarkan prestasi dan kualitas, bukan karena kedekatan dengan pengurus.

“Praktik ini dinilai merugikan atlet dan mencederai sportivitas,” pungkasnya.

Kekhawatiran yang sama juga diungkapkan oleh perwakilan klub lainnya, Faisal. Ia menyoroti dampak langsung dari kevakuman ini, yaitu terhambatnya keikutsertaan atlet dalam berbagai acara resmi seperti POPDA dan turnamen penting lainnya.

BACA JUGA :   Warga Respon Positif Kegiatan Komunitas Aksi Jumat Berkah berbagi Takjil

Faisal mendesak agar Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) segera dipercepat demi keberlangsungan program pembinaan dan turnamen.

Faisal juga mengkritik lemahnya perhatian PBSI terhadap para atlet. Turnamen yang jarang diadakan membuat banyak atlet muda Depok pindah ke daerah lain.

“Ketua PBSI jarang turun langsung. Setahun sekali pun hanya saat kejurkot. Bagaimana mau tahu perkembangan atlet kalau tidak pernah hadir di lapangan,” keluhnya.

Dengan kondisi yang berlarut-larut ini, harapan para pemilik klub sangat jelas PBSI Depok yang baru harus lebih peduli. Tanpa perhatian dan kepedulian yang lebih besar, mustahil untuk memajukan bulu tangkis di Kota Depok. (Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *