Jakarta, reportaseindonesia.id|Sebuah aura kebahagiaan dan kebanggaan memancar dari Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada Kamis 30 Oktober 2025.
Universitas Respati Indonesia (URINDO) menggelar prosesi wisuda yang khidmat dan meriah, meluluskan 647 mahasiswa dari berbagai jenjang, mulai dari Diploma hingga Magister.
Di antara ratusan wisudawan yang bersinar hari itu, sorotan utama tertuju pada sosok Jennudin, S.M., M.A.B., yang sukses mencuri perhatian dengan dinobatkan sebagai Mahasiswa Terbaik dari program studi Magister Administrasi Bisnis.
Momen paling mengharukan terjadi saat Jennudin melangkah di panggung dengan toga kebesaran magister. Ia tak sendiri, melainkan didampingi oleh sang istri tercinta, Ade Safitri Harliani, yang setia menemaninya sejak awal perjuangan menempuh studi hingga mencapai puncak keberhasilan akademik hari ini.
Keberhasilan Jennudin, yang dikenal di kampus sebagai pribadi rendah hati, disiplin, dan memiliki empati tinggi, menjadi bukti nyata bahwa prestasi gemilang bukan hanya tentang kecerdasan, tetapi juga tentang karakter dan dukungan tulus dari keluarga.
“Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Gelar ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk terus bermanfaat,” ujar Jennudin dengan nada syukur. “Terima kasih kepada keluarga, para dosen, dan semua pihak yang selalu memberi semangat dan doa.”
Jennudin memang dikenal sebagai sosok pemimpin yang merangkul; ia bukan hanya unggul dalam nilai, tetapi juga rajin membantu rekan-rekannya dalam tugas dan proyek penelitian, menjadikannya akademisi sejati yang mengejar prestasi bersama.
Prosesi wisuda ini semakin bermakna dengan kehadiran Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Afriansyah Noor, yang menyampaikan orasi ilmiah tentang dunia kerja masa depan dan pentingnya penguatan karakter di era digital.
Rektor URINDO dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi, khususnya kepada para lulusan berprestasi.
“Mahasiswa terbaik adalah cerminan semangat dan komitmen untuk menjadi insan yang unggul, berintegritas, dan membawa manfaat bagi masyarakat. Keberhasilan hari ini adalah bukti bahwa kerja keras, ketekunan, dan doa tidak pernah mengkhianati hasil,” tegas Rektor.
Di sisi lain, Ade Safitri Harliani, sang istri, tak kuasa menahan rasa bangga. Ia mengungkapkan perjuangan panjang yang kini berbuah manis.
“Congratulation buat suamiku, alhamdulillah… tidak ada perjuangan yang sia-sia. Semoga semakin sukses, semakin kreatif dan inovatif. Terima kasih sudah selalu memberikan contoh untuk saya dan anak-anak. Ayah, the best for us!” tutur Ade, menampakkan betapa keberhasilan akademik adalah kolaborasi cinta dan fondasi keluarga.
Bahkan, suasana tegang pun sempat dipecah tawa saat sahabatnya, M. Kelvin, melontarkan candaan: “Wah, wisuda selesai, siap-siap nyaleg nih,” yang disambut gelak tawa keakraban rekan-rekan seangkatan.
Bagi Yayasan dan URINDO, wisuda ini menegaskan kembali komitmen universitas untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan sosial.
“Keunggulan bukan sekadar kemampuan, tetapi perpaduan antara kompetensi, karakter, dan integritas. Itulah yang menjadi bekal utama untuk menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan sosial,” ungkap pembina yayasan.
URINDO sendiri terus memacu diri untuk mencapai visi menjadi universitas entrepreneur dan ramah lansia yang diakui secara internasional pada tahun 2033. Kisah Jennudin menjadi inspirasi nyata bahwa pendidikan tinggi adalah jalan menuju perubahan dan pengabdian, membekali generasi baru agar siap berkarya dan berkontribusi bagi bangsa di tengah kecepatan perubahan zaman global. (Agus)












