Pemerintah Depok Bentuk Kampung Siaga Covid-19 di 970 RW

324 kali dilihat, 10 kali dilihat hari ini

Depok,reportaseindonesia.id | Guna menangani wabah virus Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memutuskan untuk tidak melakukan karantina wilayah atau lockdown, tetapi akan melakukan pembentukan Kampung Siaga Covid-19 di setiap Rukun Warga (RW). Hal tersebut sesuai dengan arahan pemerintah pusat melalui Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Siang tadi kami melakukan video conference dengan Bapak Gubernur Jawa Barat. Salah satu arahannya adalah tidak melakukan lockdown, karena melihat negara lain yang sudah menerapkan namun tidak efektif. Arahannya adalah mendirikan kampung-kampung siaga di tingkat RW,” tutur Wali Kota Depok, Mohammad Idris. Senin (30 /03/20).

Dirinya menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menggiatkan pembentukan Kampung Siaga Covid-19 di 970 RW yang ada. Kampung Siaga ini digunakan untuk kegiatan sosialisasi Covid- 19 serta sebagai sarana monitoring kasus terkonfirmasi positif, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang melakukan isolasi mandiri.

“Lewat Kampung Siaga ini, masyarakat turut berkomitmen dalam mencegah Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Mereka melakukan tindakan antisipatif dalam komunitas RW, kemudian mensosialisasikan Covid-19 dan melakukan pengawasan di wilayahnya,” jelasnya.

Idris menambahkan, berdasarkan data terpadu, hingga hari ini, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok sebanyak 40 orang 10 orang di antaranya sembuh dan empat orang meninggal dunia.

“Sementara PDP saat ini berjumlah 312 orang. Dengan rincian, selesai pengawasan 34 orang, dan masih dalam pengawasan 278 orang,” ujarnya.

Lebih lanjut, ucapnya, untuk PDP yang meninggal juga bertambah menjadi 14 orang. Namun, menurutnya, status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

BACA JUGA :   Guna Memajukan Kebudayaan, Forum Wartawan Jakarta Gelar Konser Budaya Satoe Hati

“Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 1.114 orang, selesai ditangani 202 orang, dan masih dalam pemantauan 912 orang,” tandasnya.

Penulis: Agus

Foto: Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × one =