Bentuk Kepedulian, Ahmad Begab Jenguk Warga Koto Kampar Hulu yang Sakit Menahun

Kampar,reportaseindonesia.id | Sebagai bentuk kepedulian terhadap keluhan masyarakatnya, Camat Koto Kampar Hulu, Ahmad Begab,S. sos , M.si dengan didampingi Stafnya menjenguk beberapa orang warga Koto Kampar Hulu yang mengalami Sakit menahun, kamis pagi (12/11/2020).

” Memang benar hari ini tepatnya hari kamis tanggal 12 November 2020, dimana kami dari pihak Kecamatan terjun kelapangan untuk menjenguk beberapa warga Koto Kampar Hulu yang mengalami sakit menahun dengan cara Door To Door ( Pintu Ke Pintu) guna untuk menindak lanjuti keluhan -keluhan masyarakat kita yang selama ini kami dengar sampai ketelinga Camat Koto Kampar Hulu bahwasanya ada beberapa orang warga koto kampar hulu atau masyarakat kita yang mengalami sakit Menahun, ujar Camat Koto Kampar Hulu, Ahmad Begab S. sos, M. si saat dikonfirmasi reportaseindonesia.id diruang kerjanya, Kamis siang (12/11/2020).

Ahmad Begab menambahkan, Sakit menahun itu banyak modelnya dan kita ambil salah satunya yaitu didesa Tabing , dimana kami saat menjenguk warga desa Tabing jenis kelaminnya Laki-Laki itu penyakit yang dideritanya sudah hampir 5 tahun tertidurnya.

“Itu diakibatkan oleh Syaraf yang dulunya terjepit dan akibat Syarafnya yang terjepit sehingga adinda kita itu hanya bisa tidur serta tidak bisa berbuat apa -apa karena dari pinggang kebawah itu syarafnya sudah mati.

Setelah kami dapat informasi serta berkomunikasi melewati teman kita tadi ada namanya Komunitas Peduli Bangsa (KPB) yang diketuai oleh ibu Afrida Yani, dimana ibu Afrida Yani ini sering turun kelapangan dan alhamdulillah kita dapat berkomunikasi secara langsung dengan beliau, terang Ahmad Begab.

Orang nomor satu dikecamatan koto kampar hulu ini melanjutkan, Sewaktu pertama sekali kami membawa satu orang warga desa Tabing dengan jenis kelamin laki-laki dan langsung dibawa berobat secara gratis yang biayanya ditanggung oleh Komunitas Peduli Bangsa atau KPB tadi.

BACA JUGA :   Mengamankan Aset Desa, Babinsa Koramil 16/Tapung Rapat Tentang Tanah Restan Didesa Petapahan Jaya

Sekarang warga kita yang dibawa berobat itu hingga sampai saat ini telah ada kemajuan dan setelah kami berkonsultasi kepada beliau ( Afrida Yani) rupanya obatnya itu adalah yang namanya Terapih Syaraf.

“Alhamdulillah dengan hadirnya Komunitas Peduli Bangsa ini dan kami selaku camat koto kampar hulu mengucapkan ribuan terima kasih atas kerja samanya sehingga ada kemajuan kesehatan terhadap warga kami, ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, Hari ini juga kami berkesempatan hadir menjenguk warga desa Tabing juga yaitu ibu-ibu berumur lebih kurang 41 tahun yang mana beliau mengalami sakit Buta Mata selama 4 tahun dan informasi yang kami peroleh dilapangan dimana kebetulan desa Tabing kan adalah Kampung kelahiran saya.

” Setelah kami besuk tadi ternyata ibu-ibu yang sakit Buta Mata selama 4 tahun ini diakibat menangis selama 4 hari 4 malam , sehingga kami beranggapan didalam hati bahwasanya tangisan itu mungkin terlalu banyak mengeluarkan air mata dan itu bagi penilaian kami yang bukan orang medis.

Tetapi menurut Medis sampai saat ini belum ada Dianogsa lebih lanjut, dimana Pasien ini adalah merupakan pasien penerima PKH dan warga kita ini memang sangat membutuhkan bantuan uluran tangan disamping ia sudah sakit menahun serta kehidupannya juga susah tidak mempunyai apa-apa.

“Kita Kasihan dengan mereka karena untuk kebutuhan hidup saja sudah susah mas dan apa lagi biaya untuk berobat, sebut Ahmad Begab.

Jadi dengan hadirnya Komunikasi Peduli Bangsa ini, lanjutnya, Dengan adanya respon yang baik dari Komunitas ini, sehingga saya merasa bangga sekali terhadap Komunitas Peduli Bangsa tersebut dan bahkan semua dana serta biaya untuk perawatan dirumah sakit sampai biaya untuk penjagaan pasien baik keluarga sendiri ditanggung oleh KPB.

BACA JUGA :   Mensos: Arahan Presiden, Pastikan Tidak Ada Masyarakat yang Kelaparan Saat Pandemi

Makanya kami sangat berharap sekali kepada Komunitas ini dimana kami ingin dilanjutkan program ini dikecamatan koto kampar hulu dan yang matanya buta tadi bukan bawakan sejak lahir tetapi karena sakit , namun saya yakin serta percaya ini masih bisa diobati.

“Selanjutnya kami berpindah kedesa Sibiruang dimana itu ada warga kita jenis kelamin laki-laki dan beliau menanggung penyakit menahun yaitu Penyakit laki- lakinya yang besar (Burut) serta kehidupannya mamaknya atau orang tuanya bahkan termasuk ia sendiri sangat -sangat hidup dibawah garis kemiskinan.

Jadi harapan kami disamping adanya Komunitas ini serta kepada khalayak ramai kami sampaikan bahwasanya warga dikoto kampar hulu ini ada lebih kurang 7 orang lagi yang membutuhkan uluran tangan kita dan satu orang tertidur, 2 orang Lumpuh, 1 orang Buta, 3 orang lagi penyakit laki-lakinya yang besar hingga mencapai sebesar buah kelapa.

” Harapan saya kepada masyarakat khalayak ramai mohon uluran tangannya, bantu kami dari sisi Pemerintahan, bantu kami dari sisi Komunitas serta mana tahu ada masyarakat maupun orang -orang yang kaya yang mau bersedia mengulurkan tangannya kepada warga kami dan kami selaku camat koto kampar hulu siap, apapun persyaratan yang dibutuhkan sebagai Administrasi kami siap bersedia membantu, harap Ahmad Begab sambil mengakhiri wawancara.

Penulis : Hargono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twelve − ten =