Mengenang Teladan Seorang Banser Bernama Riyanto di Malam Natal

Loading

 

reportaseindonesia.id | Malam ini tepatnya 20 tahun yang lampau seorang anggota BANSER bernama RIYANTO mengajarkan kita semua tentang “bahasa kasih”.

Seharusnya saat ini Riyanto genab berumur 45 tahun, seharusnya Riyanto bisa saja lebih mengutamakan hidupnya..tapi Riyanto lebih memikirkan kehidupan orang lain walau berbeda keyakinan.

Dia mampu melakukannya karena dia memiliki kasih, kata yang sangat sederhana tapi mampu membuat saya mungkin anda dan yang lainnya kagum dan takjub.

Seorang Riyanto bukan dilahirkan dari keluarga yang terpandang dan berkecukupan, tapi dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana.

Yaa..siapapun tidak akan mengira seorang ayah bernama pak Sukarmin dan bu Katinem mampu mengajari seorang Riyanto yang lahir di Kediri, Jawa Timur pada 19 Oktober 1975 tentang bahasa kasih.

Bahasa kasih yang ditunjukkan Riyanto bukan cuma retorika belaka namun dia lakukan dengan segenap kejujuran hatinya hingga dia mampu membekap sebuah bom yang kemudian meledak dan menceraiberaikan tubuhnya agar jemaat gereja Eiben Heizer di Mojokerto tidak ada yang terluka.

Malam ini saya kembali bersyukur bisa belajar tentang kasih dari seorang Riyanto, dan saya yakin..di surga sana dia tersenyum melihat saya mau belajar dari keteladanannya…

Terimakasih Riyanto, bangsa dan negara ini membutuhkan keteladananmu ditengah menipisnya rasa kemanusiaan, persatuan dan kesatuan..

Sekali lagi..terimakasih Riyanto 🙏

Sumber: Choky Manurung

 

BACA JUGA :   Satnarkoba Polres Jakbar ungkap Pengedar Narkoba Jaringan Internasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *