![]()
Depok,reportaseindonesia.id | Penurapan di Kali Cabang Barat tepatnya di Jalan Pitara Raya, Kec. Cipayung Kota Depok senilai Rp. 2.369.070.000 selaku pelaksana PT. AGCIRAN TEKNIK patut dipertanyakan kualitasnya.
Pasalnya usai dibangun beberapa bagian retak dan diduga pemasangan besi pada jembatan terdapat kesalahan. Hal tersebut mendapat tanggapan keras dari salah satu Ketua LSM di Kota Depok.
Bambang Bastari yang merupakan Ketua LSM KPMP Kota Depok menilai kontraktor tersebut tidak mengikuti petunjuk Rencana Anggaran Biaya (RAB)

“Iya itu lah kontraktor amatiran yang bekerja tidak mengikuti petunjuk RAB dan kurangnya pengawasan dari dinas terkait sehingga pekerjaan dicolong yang penting selesai tidak pernah memperhatikan kwalitas pekerjaan tersebut,” ujar Bambang saat dihubungi via WA.
Lebih lanjut, masih Bambang juga menegaskan, terkadang adanya indikasi main mata antara kontraktor dan dinas terkait sehingga hasilnya merugikan keuangan daerah notabene uang rakyat yang dirugikan demi keuntungan pribadi.
“Dan ini harus segera diperbaiki sistim antara kemitraan kontraktor dengan pemerintah, sehingga kontraktor yang nakal tidak perlu dilibatkan lagi. Di Kota Depok masih banyak unsur KKN,” tegasnya.
Ditempat terpisah, saat ditemui awak media di Kantor PUPR Kota Depok, Kabid SDA, Deni menyebut keretakan yang ada di turap tersebut diakibatkan tidak adanya pondasi.

“Bagian yang retak tersebut merupakan bagian samping untuk menutup urukan dan sudah kami minta untuk perbaiki,” terang Deni. Jumat (08/01/2021)
Terkait besi jembatan yang tidak menyambung pihaknya mengatakan kami bersama tim 15 orang sebelumnya menelusuri pekerjaan satu persatu bersama pihak Kejaksaan yang di wakili bu Tia.
“Waktu kita telusuri tidak satupun yang namanya reling yang terbelah dan besoknya kok ada yang tidak tersambung. Kami menilai ada yang sengaja memotong dan kami meminta supaya diperbaiki dengan cara di las soalnya kalau dibongkar harus semua nya dibongkar,” pungkasnya.
Sebelumnya terkait proyek tersebut ramai menuai komentar warga di media sosial facebook.
Penulis: Agus Suyono












