Jakarta,reportaseindonesia.id | Hari ini Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, meresmikan “Smart” Instalasi Tahanan Militer pertama TNI AD yang dilengkapi kecerdasan buatan (AI) di Markas Pomdam Jaya, Jl. Sultan Agung No. 33, Jakarta Selatan, Selasa (20/4/2021).
Dalam kesempatan ini, Andika menjelaskan biaya pembangunan instalasi tahanan militer canggih tersebut mencapai Rp 100 miliar.
Bangunan instalasi dibangun diatas lahan seluas sekitar 1.500 meter persegi di dalam Markas Pomdam Jaya dan mampu menampung 83 orang.

Seperti yang ada di film-film luar negeri, fasilitas intalasi tahanan militer telah dilengkapi teknologi terintegrasi berbasis Information Communication Technology (ICT).
Dengan adanya kecerdasan buatan atau yang disebut dengan Artificial Intelligence (AI) memungkinkan petugas dapat menganalisa setiap gerak gerik para tahanan yang termonitor di dalamnya.
“Karena segala bentuk gerakan itu ada analisisnya dan analisisnya dilakukan langsung oleh kecerdasan buatan. Jadi sudah automatis,” kata Andika.
Kemudian pada pintu utama instalasi tahanan militer tersebut juga sudah dilapisi dengan sistem keamanan berlapis yang dilengkapi dengan sistem inspeksi kolong kendaraan.
Selain itu, alat pemindai x-ray dan detector logam ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang ke dalam ruang tahanan.
Begitu juga dengan kamera CCTV yang ditempatkan pada setiap sudut ruangan, seluruhnya berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengirimkan sinyal apabila ada kegiatan tak wajar.
Untuk mengetahui keberadaan para tahanan, setiap tahanan wajib mengenakan gelang pengenal yang berfungsi sebagai pemantau gerakan dimana gelang tersebut juga dapat memancarkan sinyal ke stasiun pengawas
Dengan adanya kecanggihan yang dipasangkan pada rumah tahanan militer tersebut maka tak ada lagi ruang atau celah bagi para napi untuk lepas dari pengawasan. Bagi pengunjung yang ingin melihat keluarganya dapat dilakukan melalui layanan kunjungan online.
Terkait apakah memungkinkan Rutan canggih tersebut digunakan untuk tahanan selain militer, Andika mengatakan pihaknya terbuka selama kapasitas Rutan masih mencukupi
Kemungkinan nanti akan ada institusi lain yang titip tahanan, itu bisa kita bicarakan, selama space-nya masih tersedia, kami terbuka,” kata Andika.