840 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Depok,reportaseindonesia.id | Dalam rangka mensukseskan program pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 hari ini jajaran Polsek Metro Bojongsari melaksanakan kegiatan vaksinasi di Masjid Assamarudin Jl. Aliandong RT 01/08 Bojongsari Lama, Kota Depok.
Dalam kesempatan ini Kapolsek Bojongsari Kompol Muhammad Syahroni hadir didampingi Wakapolsek bersama Mantan Napiter meninjau pelaksanaan kegiatan vaksinasi.
“Kami bekerjasama dengan Yayasan Akhaktul Kharimah Indonesia yang kebetulan beliau adalah mantan Napiter exs Afganistan yang saat ini sudh kembali ke pangkuan pertiwi bekerja sama dengan Polsek Bojongsari melaksanakan vaksinasi untuk warga,”ujar Syahroni saat ditemui awak media, Jumat (01/04/2022).
Harapan kami kegiatan seperti ini berlangsung terus, kami Polsek Bojongsari mewakili negara hadir ditengah masyarakat merangkul mereka
“Kami Polsek Bojongsari merangkul mereka untuk bekerjasama melaksankan vaksinasi disatu sisi mereka merasa tidak ditinggalkan oleh Negara, polsek merangkul mereka. Untuk target hari ini 500 namun baru mencapai 250 yang terdaftar,” jelasnya.
Pengamanan saat bulan Ramadhan
Sesuai perintah Kapolda Metro Jaya, menghadapi situasi kamtibmas konsen kita balap liar, tawuran pelajar maupun antar warga. “Karena Bojongsari Sawangan termasuk daerah merah untuk dua hal tersebut. Kami bersama kecamatan, Danramil sudah membentuk Satgas anti tawuran dan balap liar. Setiap malam minggu melaksanakan kegiatan patroli bersama lebih mengedepankan edukasi terhadap warga terutama anak-anak muda. Pelaku-pelaku balap liar ini bukan dari wilayah Bojongsari, resiko untuk balap liar adalah mati,” terangnya.
Terkait tindak lanjut pengrebekan minyak goreng beberpa waktu lalu, Kapolsek Bojongsari mengatakan kasusnya sudah ditangani Polres Metro Depok
“Untuk kasus minyak goreng sudah dilimpahkan ke Polres, sama Kasat Reskrim. Jadi teman-teman media langsung kesana saja, jadi Polsek sudah lepas itu ke Reskrim Polres,” tutupnya.
Sementara itu, Sopian Sauri mengatakan kegiatan seperti ini harus sering dilaksanakan untuk menjalin sinergi kepada para mantan Napiter
“Disini kita ada Forum Komunikasi Aktivis Akhaqul Kharimah (mantan kombatan Afganistan) yang merupakan eks kasus terorisme bom Bali satu, kasus Poso sampai kasus Aceh. Alhamdulillah dengan difasilitasi Kapolsek Bojongsari ini sebagai bentuk pemerintah hadir, mengakomodir keinginan kawan-kawan yang ingin berintergrasi kepada NKRI. Semoga dapat di contoh ditempat yang lain untuk mengadakan terus reintergrasi, mengedukasi kepada masyarakat dan membantu kepada eks napiter kembali kepada masyarakat sehingga bisa move on dan bersama-sama kembali ke NKRI,” kata Sopian.
Kegiatan yang dilakukan Polsek kepada eks Napiter
“Pertama tentu dengan kegiatan sosial, silaturahmi kepada eks. Ini membuktikan kehadiran negara kepada ikhwan-ikhwan yng ingin berinteraksi kepada negara. Ini sangat penting salah satu problem eks napiter adalah sulit membunuh stigmanisasi bahwa mereka adalah eks teroris padahal mereka sudah move on dari gerakannya, dan ini sulit dicontoh stakehoder dimanapun bisa mencontoh apa yang dilakukan bapak Kapolsek. Karena dengan begitu mereka merasa tidak ditinggalkan, tidak terisolasi dan itu bahaya apabila dibiarkan liar bergaul kepada siapa tidak mustahil mereka menyebarkan faham. Dalam hal ini negara hadir selain untuk antisipasi dan lainnya ini sebagai bentuk pembinaan yang harus dilakukan para stakeholder,” terang Sopian. (Agus)