Jakarta, reportaseindonesia.id|Selain menjadi Ketua Umum IDI periode 2018-2021, Daeng Mohammad Faqih juga aktif di Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia (2014 – 2017), Tim Kendali Mutu Kendali Biaya Pusat, dan di Dewan Pembina Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

Dirinya bakal maju sebagai Caleg DPR RI daerah pemilihan Depok-Bekasi dari Partai Nasdem. Untuk masalah karir Daeng Mohammad Faqih sebelum menjadi dokter, pernah kuliah di Jurusan Kimia di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya lewat jalur PMDK (Penulusuran Minat Dan Kemampuan) pada 1988. Tapi setelah setahun berjalan, ibunya meminta agar Daeng kuliah di kedokteran sesuai wasiat.
“Sebetulnya cita-cita saya sebenarnya menjadi ahli nuklir, tapi karena orang tua ingin anaknya ada yang menjadi dokter ya akhirnya saya penuhi. Dan saat ini mau maju melangkah ke kursi DPR RI daerah pemilihan Depok-Bekasi dari Partai Nasdem” kata Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 2018-2021, Senin (20/02/2023).

Daeng meninggalkan bangku kuliah di ITS yang sudah setahun dijalani dan beralih Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya di Malang. Sebagai dokter dia juga aktif di Ikatan Dokter Indonsia (IDI) sejak 1999, dan banyak ditugaskan untuk mengurusi masalah atau isu yang berkaitan dengan hukum. Karena kerap terpapar masalah hukum itulah, lelaki kelahiran 30 Juni 1969 itu kuliah lagi di bidang hukum hingga meraih gelar master.
Banyak yang mengira dia berasal dari Makassar Sulawesi Selatan karena nama ‘Daeng’. Padahal ayahnya dari Pasuruan dan ibunya dari Pamekasan. “Saya enggak tahu kenapa orang tua beri nama Daeng padahal kami bukan orang Bugis atau Makassar,” katanya.
Selain menjadi Ketua Umum IDI periode 2018-2021, Daeng juga aktif di Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia (2014 – 2017), Tim Kendali Mutu Kendali Biaya Pusat, dan di Dewan Pembina Komisi Akreditasi Rumah Sakit. (red)
