1,035 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Kampar, reportaseindonesia.id | Camat Koto Kampar Hulu, Ahmad Begab,S.sos,M.si bersama Kasi Kessos ( Kesejahteraan Sosial), Et Sriwardani ,Kepala Desa Bandur Picak,Rais Adli,SE,Sy,ME, pihak Puskesmas,Bidan Desa, Kepala Dusun dan Kader melakukan monitoring pasca penetapan lokus Stunting didesa Bandur Picak, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Selasa pagi (7/11/2023).
Camat Koto Kampar Hulu, Ahmad Begab,S.sos,M.si saat dikonfirmasi dilapangan mengatakan, Ini hari kita bersama Kasi Kessos, kepala desa, pihak puskesmas, Bidan Desa, kepala dusun dan kader turun melakukan peninjauan atau monitoring langsung kelapangan, dimana dikecamatan kita ini ada beberapa orang anak yang ditetapkan lokus Stunting .
Sesuai dengan instruksi Bupati kita rapat diawal bulan kemarin bahwasanya kita harus menihilkan Stunting dikecamatan kita masing – masing dan ini hari kita langsung kelokasi lokus (lokasi khusus)untuk melihat kondisi anak apa sebetulnya yang terjadi tentang anak Stunting ini.
” Dari awal kita sudah sepakat dengan pihak puskesmas kita , kepala desa Bandur Picak beserta kepala dusun yang mempunyai wilayah dan bahwasanya disana memang kita jumpai anak itu .
Kendala kita dilapangan ini tentang anak Stunting ini gizinya baik ,namun tingkat pertumbuhannya tidak ada pergerakan dan ini disebabkan oleh beberapa faktor.
” Yang pertama mungkin ada faktor keturunan dan kami lihat kedua orang tua anak tersebut terlihat pendek – pendek postur tubuhnya ,jadi kita beranggapan faktor keturunan serta perilaku hidup orang tuanya dalam memberikan makanan terhadap anaknya, terang Ahmad Begab.
Lebih lanjut dikatakannya, Kalau program kita dari pemerintah dan pemerintah desa asumsi untuk anak stunting berjalan mulus , bahkan kader puskesmas tadi menyampaikan bahwa 90 hari kalender dibantu oleh pemerintah tentang makanan ini untuk anak stunting .
” Ini hari bahkan kami tadi sudah mendengar ada yang tinggal 2 Minggu lagi dari selama 90 hari kalender yang sudah diprogramkan oleh pemerintah.
” Monitoring atau pemantauan langsung tadi pertama didusun III Boncah Lenjo karena didesa bandur picak ini ada 4 orang anak yang terindikasi stunting dan kami tadi pergi kesana, dimana yang satu orangnya masih belum ada perubahan dalam pertumbuhannya.
Kami tadi langsung bicara kepada orang tuanya tentang perilaku pola makan anaknya yang kami rasa menemui kejanggalan karena orang tuanya berdagang atau berjualan, jadi apa bila anaknya ingin makan mie sang anak dikasih mie , bukan dikasih nasi.
” Seharusnya anaknya dikasih nasi pagi hari,siang hari serta malam hari, nah ini prilaku orang tua dalam memberikan makanan terhadap anaknya, sebut Ahmad Begab.
Ahmad Begab menambahkan, Padahal kader tadi menyampaikan bahwa makanan bantuan dari pemerintah diberikan terhadap anaknya dan untuk kita ketahui dari keempat anak tadi satu orang anak sudah keluar dari stunting didesa bandur picak ini.
” Harapan saya sebagai camat koto kampar hulu sesuai dengan program bapak bupati kampar yaitu mempercepat menihilkan Stunting dikecamatan kita dan saya tadi langsung menyampaikan kekader bahwasanya makanan kesukaan anak ini apa , jangan kita paksakan meminum susu merk ini tetapi ternyata minuman sehari – harinya susu merk ini.
Jadi kita memberikan Inovasi tambahan nanti bagaimana caranya makanan tambahan setiap harinya itu makanan kesukaan mereka , jadi cocok makanan tersebut untuk tubuh anak itu sehingga cepat tumbuh berkembang.
” Jangan kita paksakan makanan yang tidak biasa dimakan oleh mereka sehingga makanan tersebut menjadi mubajir dan akhirnya makanan itu dimakan oleh kakak atau adiknya, inilah yang berakibat vatal selama ini, tutupnya.
Sementara itu kepala desa Bandur Picak,Rais Adli,SE,Sy,ME berharap program pemerintah ini mesti berjalan.
” Harapan kita tentunya program pemerintah mesti berjalan karena kita dari pemerintahan desa Bandur picak serius sudah menganggarkan anggaran untuk pencegahan stunting ini dari Dana Desa (DD) mulai tahap sosialisasi stunting sampai dengan makanan tambahan dan asupan nutrisi lainnya seperti susu sama vitamin – vitamin lainnya.
Pada hari ini kami bersama pihak kecamatan melakukan monitoring dengan hasil pekerjaan yang sudah kita lakukan oleh bidan desa,kader posyandu dan hasilnya telah mulai nampak karena dari yang 4 lokus itu tinggal 3 .
” Serta yang tiga orang anak lagi sudah mulai membaik seperti yang kita lihat hasil turun kita dilapangan tadi , imbuhnya.
Penulis: Hargono