Bekasi, reportaseindonesia.id|Dalam rangka memperingati Hari Tuna Rungu Sedunia, YHP Foundation kembali menggelar pengobatan gratis khusus bagi penderita tuna rungu. Kegiatan yang rutin digelar setiap Sabtu ini kali ini menjadi lebih istimewa dengan jumlah pasien yang membludak.
Bertempat di kliniknya yang terletak di Jalan Raya Hankam, Jatiranggon, Kota Bekasi, YHP Foundation berhasil menarik minat ratusan pasien, tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga mancanegara. Yuli Hendro Priyono, pendiri YHP Foundation, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme masyarakat.
“Kami sangat bersyukur melihat begitu banyak orang yang datang untuk mendapatkan pengobatan. Ini membuktikan bahwa kebutuhan akan layanan kesehatan alternatif, terutama untuk kondisi seperti tuna rungu dan autis, sangat besar, ” ujar Yuli.
YHP Foundation menawarkan metode pengobatan yang unik, menggabungkan sentuhan dan doa. Yuli menjelaskan bahwa metode ini telah terbukti efektif dalam membantu banyak pasien, termasuk anak-anak dengan gangguan pendengaran.
“Kami tidak menggunakan metode khusus yang rumit. Kami percaya bahwa kesembuhan datang dari Tuhan. Dengan sentuhan dan doa, kami berharap bisa membantu pasien mendapatkan kembali kualitas hidup yang lebih baik,” ungkapnya.
Yuli juga menyampaikan harapannya agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi penyandang disabilitas, terutama anak-anak dengan autis dan tuna rungu. Ia berharap adanya program-program yang lebih komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Selain program gizi, pemerintah juga perlu memperhatikan kesehatan mental dan fisik anak-anak dengan disabilitas. Pendidikan gratis juga sangat penting untuk membuka peluang bagi mereka,” tegas Yuli.
YHP Foundation telah berdiri selama 17 tahun dan konsisten memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Meskipun awalnya hanya berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, kini mereka memiliki klinik tetap yang selalu ramai dikunjungi pasien.
“Kami tidak akan pernah berhenti membantu selama kami masih diberi kemampuan oleh Tuhan. Kami berharap bisa terus memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Yuli.
Pasien yang datang untuk berobat dari berbagai daerah pelosok di Jabodetabek, dan di momen ini dikhususkan untuk pengobatan tuna rungu meskipun tetap menerima pasien dengan keluhan yang lain. (Agus)
