Ajak Tolak Politik Uang, Qonita Lutfiyah : Dalam Demokrasi Utamakan Gagasan dan Program, Bukan Transaksional

Depok, reportaseindonesia.id|Qonita Lutfiyah seoarang Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat ini menjadi anggota DPRD Kota Depok, memaparkan betapa pentingnya menolak praktik politik uang didalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Hal tersebut disampaikannya saat kampanye terbuka calon Wali Kota nomor urut 2, Supian Suri, di Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Depok, Minggu (10/11/2024).

Qonita menegaskan kepada masyarakat untuk lebih mengutamakan gagasan dan program daripada tergoda oleh iming-iming materi.

Menurut Qonita, praktik politik uang kerap terjadi dalam setiap pesta demokrasi. Bahkan, sejumlah pihak disebut telah mempersiapkan dana besar untuk Pemilu.

“Yang sudah-sudah, kan itu sudah pernah terjadi, banyak sekali kayak begitu. Apalagi, ada konstituen saya yang memberikan video kepada saya tentang kaitan (politik uang),” ujarnya.

Dirinya juga mengingatkan bahwa dalam sistem demokrasi, masyarakat seharusnya memilih pemimpin berdasarkan gagasan dan program, bukan materi yang ditawarkan.

“Saya memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa dalam sebuah demokrasi itu seharusnya yang kita utamakan adalah gagasan dan program kita. Jangan kita bertransaksional. Karena kalau kita transaksional, ke depan, pemimpin kita akan diukurnya dengan kekuatan materi,” tegas Qonita.

Lebih lanjut, Qonita menekankan bahwa praktik politik uang hanya akan merugikan masyarakat dan menurunkan kualitas kepemimpinan. Ia mengimbau warga Depok agar tidak terjebak memilih pemimpin hanya karena iming-iming uang.

“Jika kita memilih pemimpin hanya karena uang, maka ke depan kita akan dipimpin oleh orang yang mengukur keberhasilan dengan materi, bukan dengan visi dan dedikasi untuk rakyat,” ujarnya.

Qonita juga mengingatkan bahwa dalam sistem demokrasi, masyarakat seharusnya memilih pemimpin berdasarkan gagasan dan program, bukan materi yang ditawarkan.

“Saya memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa dalam sebuah demokrasi itu seharusnya yang kita utamakan adalah gagasan dan program kita. Jangan kita bertransaksional. Karena kalau kita transaksional, ke depan, pemimpin kita akan diukurnya dengan kekuatan materi,” tegas Qonita.

BACA JUGA :   Maju Menjadi Calon Wali Kota Depok, Supian Suri Dapat Dukungan Forsiredi

Lebih lanjut, Qonita menekankan bahwa praktik politik uang hanya akan merugikan masyarakat dan menurunkan kualitas kepemimpinan. Ia mengimbau warga Depok agar tidak terjebak memilih pemimpin hanya karena iming-iming uang.

“Jika kita memilih pemimpin hanya karena uang, maka ke depan kita akan dipimpin oleh orang yang mengukur keberhasilan dengan materi, bukan dengan visi dan dedikasi untuk rakyat,” ujarnya.

Sekali lagi Qonita juga mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang baik sebagaimana diajarkan dalam agama Islam, bukan karena materi.

“Saya meminta kepada masyarakat khususnya Kota Depok, kita harus cerdas dalam memilih, apalagi di dalam ajaran agama saya, agama Islam, juga dikatakan dalam hadits Nabi yang diberikan dan yang memberi, sama-sama masuk neraka,” imbuhnya.

Qonita berharap masyarakat Depok bisa lebih bijak dalam memilih pemimpin pada Pilkada 2024. Menurutnya, yang terpenting adalah memilih berdasarkan kualitas, visi, dan program yang ditawarkan, bukan karena politik uang.

“Artinya kita harus, yang utama memantapkan diri memilih pasangan kita karena gagasannya, bukan karena duitnya,” pungkasnya. (Agus) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × three =