Berniat Bahagiakan Keluarga di Hari Raya, Pedagang Ketupat Rela Tidur di Emperan Toko

Loading

Depok,reportaseindonesia.id | Menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1442 H, para pedagang musiman bermunculan salah satunya pedagang ketupat. Dari pantauan awak media disetiap pasar tradisional menjual ketupat untuk keperluan di hari raya, selain pasar pedagang ketupat juga bisa ditemukan dipinggir jalan.

Salah satunya terletak di Jl. Proklamasi Raya, Kota Depok kita bisa menemukan pedagang ketupat disamping Pasar Agung. Pedagang musiman tersebut berasal dari luar Kota, salah satunya Pendi pedagang yang datang dari daerah Bogor.

Demi membahagiakan keluarga di hari raya Idul Fitri, Pendi rela mengadu nasib berjualan ketupat di Depok. Namun hal tersebut tidak seperti kondisi tahun-tahun sebelumnya.

Saat ditemui dilapak jualannya, Pendi (45) warga Leuwiliang, Bogor mengaku penjualan tahun ini beda seperti tahun sebelumnya.

“Saya sudah tiga hari bang berjualan disini, kalau untuk omset sampai tiga hari ini boro-boro untung bang, balik modal saja belum,” ujar Pendi sembari menghela nafas panjang. Selasa (11/05/2021)

Lebih lanjut, Pendi menjelaskan, dirinya menjual ketupat per ikat seharga Rp.10.000.

“Disini saya menjual ketupat dan pepaya mentah, untuk ketupat saya jual satu ikat Rp.10.000 isi 10 namun terkadang kalau ada yang nawar saya jual Rp.15.000 dua ikat,” jelasnya.

Namun saat reportaseindonesia.id menanyakan lokasi istirahatnya, Pendi hanya menunjuk salah satu emperan toko buku yang terletak disamping Pasar Agung

“Kami berjualan 24 jam bang, paling kalau ngantuk tidur disana (emperan toko) dan itupun saya tidur paling lama cuma 2 jam tiap harinya karena harus membuat ketupat. Soalnya kalau saya tidak membuat ketupat yang baru, ketupat yang lama kering dan paling nanti kita buang,” terangnya.

Dirinya berharap disisa waktu satu hari menjelang hari raya Idul Fitri dirinya bisa mendapatkan rejeki untuk dibawa pulang

BACA JUGA :   Persiapan 2024, DPD NasDem Kota Depok Lakukan Penandatanganan Komitmen

“Tadi sebenarnya saya ingin pulang bang, lihat kondisi seperti ini. Tapi karena ingat anak istri yang mau lebaran akhirnya saya lanjutkan berjualan. Harapan saya semoga sisa satu hari besok ada rejeki, dagangan kami laris dan bisa membelikan sesuatu untuk anak istri saya,” pungkasnya.

Dari informasi yang media dapat, pedagang ketupat di Jl. Proklamasi Raya bebas dari biaya sewa, hanya dikenakan kebersihan untuk lingkungan sekitar.

Penulis: Agus Suyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *