Warga Pertanyakan Hutang KUD Tiga Koto ke PT Padasa Enam Utama Kebun Sebesar  4,2 M, Untuk Apa? 

Kampar, reportaseindonesia.id | Akhir -akhir ini beredar isu KUD Tiga Koto diduga berhutang sebesar Rp. 4,2 Miliar kepada bapak angkat PT. Padasa Enam Utama Kebun Koto Kampar (Kokar) untuk apa ya? dan apakah anggota koperasi produsen KUD Tiga Koto mengetahui terkait pinjaman uang hingga miliaran rupiah?

Guna menindak lanjuti perihal isu-isu yang semangkin hangat diperbincangkan ditengah-tengah lapisan masyarakat diwilayah Kecamatan Koto Kampar Hulu.

Pada kesempatan acara pertemuan sekaligus mengklarifikasi tuntutan KUD Tiga Koto antara manajer kebun kemitraan dengan unsur upika kecamatan dan 3 kepala desa yaitu kepala desa Sibiruang, Gunung Malelo, kepala desa Tabing serta Datuk Besar Pucuk Adat Kenagarian Sibiruang yang digelar dikantor Camat Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Kamis siang (15/12/2022).

Ketika reportaseindonesia.id mencoba mengkonfirmasi langsung kepada Manajer kebun kemitraan, Indra Putra Hutapea terkait isu tersebut dihadapan para undangan yang hadir dalam pertemuan itu dan Indra Putra Hutapea mengatakan , Mengenai hutang tentang angka yang sebesar Rp. 4,2 Miliar seperti yang diisukan dan saya tidak bisa sebut itu, tetapi hutang yang tertagih sebanyak 491 juta bapak-bapak bisa pertanyakan itu langsung kepada pengurus koperasi produsen KUD Tiga Koto dan hutang apa itu yang sebanyak 491 juta.

” Makanya angka nominalnya dari bulan Aparil tahun 2022 sampai dengan bulan November itu sudah 491 juta dengan potongan perbulannya sebesar Rp. 70 juta karena saya ada data yang kita ambil dari data potongan dan ini adalah hutang KUD Tiga Koto terhadap PT. Padasa Enam Utama Kebun Koto Kampar (Kokar) bapak-bapak,” beber Indra Putra.

Ketika kepala desa Tabing, Tri Yongki, S.sos mempertanyakan hutang itu kepentingannya untuk apa dan Indra Putra menjawab pertanyaan kades tabing tersebut.

BACA JUGA :   Ibu Negara Sosialisasikan Bahaya Narkoba kepada Pelajar Lewat Kuis Berhadiah

” Pastinya hutang ini yang membayar adalah masyarakat atau anggota koperasi produsen KUD Tiga Koto dan alhamdulillah pak saya tidak tahu karena yang melakukan utang piutang ini bukan saya tetapi pengurus KUD Tiga Koto langsung ke Manajemen, “jelas.

Yang kita dapat, lanjut Yongki data adalah pemotongannya pak dan ini yang dipotong sebesar Rp. 491 Juta, dimana ini adalah bagian dari pendapatan petani yang tidak terpaparkan dan dipaparkan pak .

” Pemotongan kita yang pertama dibulan April ,artinya peminjamannya sebelum bulan April serta pemotongan ini akan berlanjut dan seandainya peminjaman ini sebesar Rp. 4,2 Miliar berapa lama lagi masyarakat akan terbebani dengan hutang ini,”jelas manajer kebun kemitraan ini.

Lebih lanjut dikatakannya, Kita menyajikan data bahwa hutang ini sudah terpotong sebanyak 491 juta, maka kalau isu itu benar dan berapa tahun lagi masyarakat kita terbebani dengan hutang ini.

” Muncul lagi isu tidak pernah naik penghasilan anggota koperasi padahal dibulan November itu pendapatan KUD Tiga Koto sebesar Rp. 5,1 miliar dan ini semua ada datanya pak,” pungkasnya.

Penulis : Hargono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × three =