Depok, reportaseindonesia.id | Salah seorang warga RW 13 Tapos mengaku merasa dirugikan akibat limbah yang diduga berasal dari limbah kotoran sapi.
Warga yang enggan menyebutkan namanya tersebut mengatakan, limbah tersebut berasal dari peternakan sapi yang berada di lingkungan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tapos.
“Sebagai salah satu warga terdampak limbah kotoran sapi, karena lingkungan kami tercemar. Kami ingin kedepannya seperti apa, supaya warga yang memiliki usaha empang tidak tercemar khususnya di RW 13,” ujar Warga.
Ditempat terpisah, H. Edy selaku pemilik peternakan Sapi Bagus mengatakan, pihaknya dalam membuang limbah kotoran sapi sudah melalui proses yang benar.
“Kami membuka usaha dibidang peternakan sudah 15 tahun dan alhamdulillah selama ini baik-baik saja. Terbukti kami diajak Kementan untuk mengikuti pameran peternakan di Australi dan pasti melalui survey, ” kata Edy.
Kami, lanjut Edy, menyebar informasi tentang bagaimana beternak dan mengolah limbah secara baik supaya bermanfaat untuk warga sekitar dan jangan sampai mencemari lingkungan.
“Untuk limbah kami olah dalam satu tempat serta kami campurkan probiotik dan molase. Selanjutnya cairan tersebut kami salurkan ke tanaman rumput, jadi tidak langsung ke kali dan itu untuk pupuk rumput makanan sapi, ” jelasnya.
Saat ditanya terkait tudingan pencemaran lingkungan, dirinya menegaskan bahwa hal tersebut salah.
“Menurut pendapat kami itu salah, karena kami sudah menjaga lingkungan. Dan bisa dicek apakah limbah sapi itu membahayakan ikan atau tidak. Dan disekitar sini ada juga peternakan lain dan pabrik sabun, ” tegasnya. (Agus)Â