Nunukan, reportaseindonesia.id|Dalam suasana khidmat, ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Nunukan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara yang digelar di Masjid Darut At-taubah ini tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi para WBP untuk memperbaiki diri.
Acara yang diikuti oleh ratusan WBP ini diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti mendengarkan tausiah, berdoa, dan zikir bersama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para WBP.
Tausiah yang disampaikan oleh Ustadz H. Ridwan mengenai akhlak mulia Rasulullah SAW menyentuh hati para pendengar. Ajaran tentang kesabaran, kejujuran, dan kasih sayang yang begitu melekat pada diri Nabi diharapkan mampu menjadi pedoman bagi para WBP dalam menjalani sisa masa pidana.
Kalapas Nunukan, Puang Dirham, dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih atas kesediaan WBP dalam mengikuti kegiatan rohani
“Terimakasih atas pelaksanaan kegiatannya, saya menghimbau pentingnya mengikuti program pembinaan terutama pembinaan rohani sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, ” ujar Puang, Kamis (19/10/2024).
Puang berharap agar peringatan Maulid Nabi ini dapat menjadi titik balik bagi para WBP untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
“Kami ingin agar mereka dapat keluar dari Lapas nanti sebagai pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ustadz Ridwan menyampaikan Kemuliaan Nabi Muhammad SAW terletak pada berbagai aspek kehidupan beliau yang menjadi teladan bagi umat manusia.
” Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat penyabar, jujur, dan penyayang, baik kepada keluarga, sahabat, maupun musuh-musuhnya. Ajarannya tentang kasih sayang meluas tidak hanya kepada manusia, tetapi juga kepada hewan dan lingkungan. Kemuliaannya juga tercermin dalam kebersahajaan dan kerendahan hati, meski beliau memiliki kedudukan yang tinggi sebagai utusan Allah, “terang Ustadz Ridwan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapas Kelas IIB Nunukan diharapkan acara ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi dapat menjadi momentum bagi para warga binaan untuk memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, dan meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. (Agus)