Kampar,reportaseindonesia.id | Pertanyaan Sekdes ( Sekretaris Desa ) Pongkai terkait petugas PPL didesanya pada rapat lintas Sektoral yang dilaksanakan diaula kantor camat koto kampar hulu, Kabupaten Kampar,Provinsi Riau kepada Kepala BPP ( Balai Penyuluhan Pertanian ) Koto Kampar Hulu baru- baru ini berujung pengancaman terhadap Sekdes Pongkai melalui pesan WhatsApp yang dilakukan oleh Oknum Kepala BPP Koto Kampar Hulu.
” Memang benar oknum kepala BPP Koto Kampar Hulu mengancam saya melalui pesan WhatsApp ( WA ) dan waktu itu kami lagi rapat Lintas Sektoral dengan dihadiri oleh semua Kepala desa, ketua BPD Se- Kecamatan Koto Kampar Hulu serta kebetulan pada hari itu hadir juga semua UPT- UPT yang ada dikecamatan koto kampar hulu termasuk kepala BPP atau Balai Penyuluhan Pertanian koto kampar hulu.
Pada saat itu saya bertanya bukan untuk wilayah koto kampar hulu tetapi untuk desa kami dan saya selaku Sekdes sebagai kepala Administrasi didesa Pongkai bertanya kepada beliau ( Oknum Kepala BPP) tentang petugas PPL yang ditugaskan didesa Pongkai dimana maksud saya kalau memang ada anggota PPL yang ditugaskan didesa Pongkai agar mohon untuk diturunkan kedesa kami.

” Tujuan saya baik dan kalau tidak dapat sekali 1 bulan masuk ya setidaknya sekali dalam 1 tahun itu sudah cukup serta oknum tersebut menjawab yang pertama sekali katanya keterbatasan anggota personilnya untuk bekerja dilapangan diwilayah Kecamatan Koto Kampar Hulu dan yang kedua katanya gaji belum ada keluar, ungkap Sekdes Pongkai, Mairizon,S.pd menuturkan kepada reportaseindonesia.id saat dikonfirmasi diruang kerjanya,senin ( 30/3/2020).
Lewat lanjut dikatakannya, Berselang beberapa hari kemudian lebih kurang 5 hari oknum tersebut mengancam saya melalui pesan WA dan mengatakan.
“Assalamualaikum,…apa kabar ketua,..kalau ada rapat- rapat dikantor camat ataupun dimana jangan asal ngomong ya,…jagung yang empat ha ( Hektar ) kapan bisa kita lihat kelokasi pongkai,aku tidak senang dengan anda kutunggu dimanapun.
Setelah saya dapat pengancaman itu saya berusaha untuk berkoordinasi kepada pihak kecamatan terutama kepada bapak Sekcam ( Sekretaris Camat ) selaku Kordinator Kecamatan Koto Kampar Hulu supaya saya minta untuk diselesaikan serta minta diperjelas apa maksud orang bersangkutan tersebut mengancam saya dan setelah itu kembali lagi beliau ( oknum kepala BPP ) mengancam saya lagi serta menyebutkan.
” Pak sekdes yth, mau laporkan saya ke Sekda??? Ha ha ha apa salah saya?, Selingkuh?, Membunuh org? Lagi pula Sekda tu Ketua KTNA kami tu.Yang benar aja…sombong dan tidak sopan!! banyak yang bilang. Enaknya maki2 bilang PPL Pongkai tdk kerja diforum rapat kantor camat,tolong tunjukkan mana jagungmu yang 4 ha tu biar kepala BPP yang membina langsung. Tapi kalau tak ada tlg tanggung jawab. Belajarlah beretika di forum!!! ,beber Mairizon.
Dikatakan Mairizon, Saya atas nama Sekdes Pongkai janganlah masalah ini dibesar – besarkan sebab saya orang lapangan juga dan yang saya minta kalau memang ada anggota petugas PPL nya turunkanlah kedesa kami agar petani masyarakat saya tidak bertanya- tanya dimana sekarang tambah lagi kebun pisang lebih kurang luasnya 4 hektar lagi karena mereka butuh penyuluhan dari dinas pertanian sebab masyarakat kami awam dalam ilmu pertanian biar kehidupan petani didesa Pongkai ini sejahtera.
” Tujuan saya Positif saat bertanya diforum kemarin tetapi oknum tersebut merespon Negatif lalu mengancam saya, tandasnya
Terpisah, Iya memang benar kelompok tani Suka Maju desa Pongkai ada menanam jagung dengan luas lebih kurang 4 Hektar tetapi setelah panen hasilnya tidak memuaskan alias gagal karena kami tidak memiliki ilmu pertanian, ujar salah seorang anggota kelompok tani Suka Maju desa Pongkai, Yuda Syahputra menuturkan kepada reportaseindonesia.id.
Yuda Syahputra menjelaskan, Ditambah lagi petugas PPL tidak ada sama sekali turun kelapangan atau tidak pernah datang kedesa pongkai untuk memberikan penyuluhan kepada kami petani dan padahal kami harap – harapkan mana tahu ada anggota petugas PPL yang melakukan penyuluhan untuk membantu memberikan informasi tentang pertanian tetapi ini sama sekali tidak ada sampai kebun jagung kami panen kemarin.
” Harapan kami semoga dipantaulah kami- kami petani desa Pongkai ini agar kami tahu cara perawatannya biar kami bisa berhasil dan kalau ada petugas PPL nya ditinjaulah kami kelapangan, pungkasnya
Penulis : Hargono