Kampar,reportaseindonesia.id | Ketua DPC ( Dewan Pimpinan Cabang ) Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kenerja Aparatur Negara ( LSM PENJARA ) Kabupaten Kampar, Foni Milwa dihari terakhir atau dihari ketiga menyaksikan secara langsung aksi unjuk rasa yang digelar oleh ketua DPC ( Dewan Pimpinan Cabang ) Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia ( FSBSI) Kabupaten Kampar, Kormaida Siboro ,SH bersama sebanyak lebih kurang 500 Karyawan Panen sebagai Pengurus Komisariat Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia ( PK FSBSI) PT. Padasa Enam Utama, tepatnya didepan pintu gerbang kantor besar perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Padasa Enam Utama Kebun Koto Kampar ( Kokar ) yang terletak diwilayah Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar,Provinsi Riau, jumat (10/7/2020) kemarin.
” Iya memang benar dihari terakhir atau dihari ketiga saya menyaksikan secara langsung aksi unjuk rasa yang digelar oleh ketua DPC FSBSI Kabupaten Kampar yaitu ibu Kormaida Siboro bersama ratusan anggota Pengurus Komisariat Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia ( PK FSBSI ) PT.Padasa Enam Utama Kebun Koto Kampar ( Kokar ) bertempat dipintu gerbang kantor besar PT. Padasa Enam Utama Kokar kemarin , ujar ketua DPC LSM PENJARA Kabupaten Kampar, Foni Milwa memenuturkan kepada reportaseindonesia.id dikediamannya, sabtu sore ( 11/7/2020).

Foni Milwa menambahkan,Hari pertama unjuk rasa itu digelar pada hari rabu tanggal 8 Juli 2020 dan disaat hari ketiga saya menyaksikan secara langsung aksi unjuk rasa tersebut hati kita cukup prihatin melihat para pengunjuk rasa dimana mereka berjuang untuk menuntut kepastian selama 3 hari tetapi hingga sampai para pengunjuk rasa membubarkan diri tetap juga mereka tidak mendapatkan jawaban dari pimpinan direksi PT. Padasa Enam Utama Kokar sesuai tuntutan mereka.
Tuntutan para Demonstrasi kepada pihak perusahaan ada 6 point diantaranya adalah bahwa anggota FSBSI yang umurnya 55 tahun supaya dipensiunkan dan diberikan hak pensiun sesuai undang- undang yang berlaku
” Kedua, Anggota FSBSI meminta mobil Ambulance wajib ada diperusahaan PT. Padasa untuk kepentingan karyawan yang sakit dan yang ketiga adalah Pemanen memohon supaya harga produksi / harga TBS ( Tandan Buah Segar ) dari 40 rupiah / Kg menjadi 70 rupiah / Kg karena sudah terlampau lama harga TBS dan tidak sesuai dengan kebutuhan ekonomi sekarang ini serta beberapa point lainnya, Jelas ketua DPC LSM PENJARA Kabupaten Kampar.
Apon begitu disapa ini berharap kepada pemerintah terutama dinas terkait agar menjembatani persoalan tersebut sesuai dengan tuntutan para pengunjuk rasa.
” Saya selaku ketua DPC LSM PENJARA Kabupaten Kampar berharap kepada pemerintah terutama dinas tenaga kerja ( Disnaker ) Kabupaten Kampar untuk segera menjembatani permasalahan tersebut supaya jangan menjadi berlarut- larut sebab mereka menuntut haknya selaku karyawan dan kalau hal ini dibiarkan kasihan kita melihatnya.
Saya sangat prihatin melihat kondisi para pengunjuk rasa kemarin karena perjuangan atau tuntutan mereka terkesan seperti diabaikan oleh pihak perusahaan hingga mereka menggelar demo selama 3 hari, namun tetap tidak mendapatkan jawaban dari pihak Manejemen perusahaan PT. Padasa Enam Utama Kokar.
” Kalau belum ada juga para pengunjuk rasa mendapatkan jawaban dari pihak perusahaan dan kami atas nama LSM PENJARA dalam waktu dekat akan datang ke dinas tenaga kerja Kabupaten Kampar untuk mempertanyakan apa kira – kira jalan keluarnya atau solusinya, pungkasnya.
Penulis : Hargono