1,732 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Depok, reportaseindonesia.id|Study tours seharusnya menjadi pengalaman edukatif dan menyenangkan bagi siswa. Namun, insiden kecelakaan sering kali menimpa rombongan study tours akibat kuatnya aroma KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) di balik penyelenggaraanya.
Ketua LSM Kapok, Kasno, angkat bicara terkait insiden tersebut. Ia menduga adanya praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang melibatkan oknum guru dan kepala sekolah dalam pemilihan travel penyelenggara Outing Class.
“Oknum guru dan kepsek diduga lebih mengutamakan KKN dalam memilih travel. Mereka ceroboh tanpa memperhatikan keselamatan siswa, sehingga mengorbankan siswa tersebut,” kata Kasno kepada Reportase, Selasa (2/4/2024).
Kasno menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan harus selektif dalam memilih travel untuk Outing Class. Jangan sampai rekomendasi dari oknum guru dan kepala sekolah ditelan mentah-mentah tanpa mempertimbangkan keselamatan siswa.
Kasus ini menjadi alarm bagi Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan Outing Class. Diperlukan regulasi yang lebih ketat dan transparan dalam pemilihan travel agar keselamatan siswa menjadi prioritas utama.
“Harapan saya pihak Dinas Pendidikan kota Depok harus memilih travel yang bagus dan berkualitas termasuk awak bus dan unitnya supaya menjamin keselamatan siswa,” tutup Kasno.
Salah satu peristiwa kecelakaan study tours yang ramai diberitakan media di Depok adalah kecelakaan siswa SMPN 3 Kota Depok di tol Cipali Km 57 pada 5 Oktober 2023. Kecelakaan terjadi antar sesama bus Study Tour SMPN 3.
Bus bergerak dalam iring-iringan. Saat iba di Km 57, satu bus di bagian belakang menghantam bus di depannya. Satu bus hancur bagian depannya dengan kondisi bumper lepas dan kaca pecah. (Agus)