427 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Kampar,reportaseindonesia.id | Nasib malang menimpa bocah perempuan berinisial KW (10 tahun) seorang pelajar Sekolah Dasar ( SD) warga Tesso Timur Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
Pasalnya, Bocah ini meninggal karena terseret arus dan tenggelam saat mandi dianak sungai dimana saat itu korban bersama teman-teman sekolahnya tengah menunggu Bus Sekolah yang ditumpanginya karena sedang mengganti ban.
Peristiwa ini terjadi pada Senin siang (17/2/2020) sekira pukul 12.30 wib, di aliran anak sungai Blok D Dusun Sendang Sari Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sahilan.
Kejadian ini bermula pada Senin siang (17/2/2020) sekira pukul 12.15 wib, dan saat itu Slamet selaku pengemudi Bus Sekolah milik PT. RAPP Tesso Timur yang membawa pelajar SD berhenti dipinggir Jalan Poros RAPP untuk mengganti ban mobil.
Selanjutnya para pelajar SD sebanyak 10 orang yang menumpang kendaraan tersebut turun dari Bus dan kemudian mandi dialiran anak sungai Blok D Dusun Sendang Sari Desa Gunung Sari yang tidak jauh dari posisi bus.
Tidak berapa lama terdengar anak-anak SD tersebut berteriak dan minta tolong kepada warga karena teman mereka Kelvin Waruhu hanyut serta tenggelam dialiran sungai.
Selanjutnya saksi atas nama Indra Sakti yang kebetulan lewat disekitar TKP langsung turun kesungai untuk mencari korban dan tidak lama kemudian korban ditemukan langsung dibawa menuju Puskesmas Gunung Sahilan II yang berada di Desa Gunung Sari.
Setelah diperiksa oleh Tim Medis Puskesmas Gunung Sahilan II dan korban kemudian dinyatakan telah meninggal dunia.
Kapolsek Kampar Kiri, Kompol Yulisman, S.Sos, M.Si yang mendapat informasi tentang kejadian tersebut langsung perintahkan Kasubsektor Gunung Sari, Iptu Arlion Baiki bersama Bhabinkamtibmas dan piket Polsek Kampar Kiri untuk turun ke TKP ( Tempat Kejadian Perkara ) melakukan penyelidikan atas kejadian itu.
Dari hasil penyelidikan di TKP serta keterangan saksi-saksi yang dihimpun pihak Kepolisian dan diduga korban terseret arus sungai yang deras saat mandi serta kemudian tenggelam karena tidak bisa berenang.
Kapolsek Kampar Kiri, Kompol Yulisman, S.Sos, MSi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut
“Kapolsek juga meminta pemerintah desa ( Pemdes) bersama Bhabinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi serta menghimbau agar anak-anak tidak mandi dialiran anak sungai apabila tidak didampingi orang tuanya,”ujar Kapolsek.
Kapolsek juga menyarankan untuk dipasang spanduk disekitar lokasi yang bertuliskan larangan bagi anak-anak untuk mandi disungai tanpa didampingi orang tuanya, “pungkasnya.
Sumber : Humas Polres Kampar
Editor : Hargono